benuanta.co.id, NUNUKAN – Meski sudah banyak yang digagalkan, namun pelintasan ilegal atau nonprosedural yang dilakukan Calon PMI ke Malaysia ternyata masih ada saja terjadi di jalur perbatasan Kabupaten Nunukan.
Hal itu dibuktikan dari delapan CPMI yang berhasil dicegah keberangkatannya oleh tim gabungan Badan Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kaltara dengan TNI-Polri sejak beberapa hari terakhir.
Kepala BP3MI Kaltara, Kombes Pol F Jaya Ginting mengatakan delapan CPMI ini merupakan hasil operasi pencegahan yang rutin pihaknya lakukan bersama pihak terkait.
“Kemarin itu kita lakukan tiga kali pencegahan gabungan dan berhasil mendapatkan 8 orang yang diduga akan berangkat secara nonprosedural ke Malaysia,” kata Ginting kepada benuanta.co.id, Rabu (18/10/2023).
Dari tiga kali pencegahan, kata dia, pada operasi pertama berhasilkan menggagalkan 4 orang yang terdiri satu laki-laki, dua perempuan dan satu anak perempuan. Pencegahan kedua kalinya, didapat satu orang perempuan dan pencegahan terkahir itu sebanyak tiga orang laki-laki.
“Nah, semuanya ini rencanakan akan kita pulangkan kembali ke kampung asalnya. Tapi, tahap pertama itu ada empat orang sudah kita pulangkan dengan menumpangi kapal tujuan Parepare KM Queen Soya,” ungkapnya.
Lalu, empat orang lainnya, Ginting menjelaskan masih berada Rumah Ramah BP3MI Kaltara. Rencananya, empat orang ini juga akan dipulangkan setelah kepengurusannya selesai.
“Kemaren sisanya tinggal menunggu yang berkepentingan guna proses hukum. Jika sudah selesai pengambilan keterangan maka kita akan pulangkan mengikuti jadwal transportasi laut,” jelasnya.
Tak hanya delapan orang ini, dia mengaku juga mendapatkan tambahan dari hasil penggagalan yang dilakukan Polres Nunukan sebanyak 12 orang. Dengan rincian empat orang laki-laki, empat orang perempuan, satu anak perempuan dan tiga anak laki-laki.
“Total semuanya sebanyak 20 orang. CPMI ini dipulangkan menggunakan kapal tujuan Parepare. Sebab, berdasarkan data seluruhnya berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan. Diantaranya, Kabupaten Bulukumba, Bone, Pinrang, Sinjai dan Sidrap,” pungkasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Ramli