Pengendara di Wilayah Tarakan Utara Diteror Pengemudi Truk Ugal-ugalan, Pemerintah Diminta Peka

benuanta.co.id, TARAKAN – Warga Kecamatan Tarakan Utara masih dibuat tidak nyaman dengan keberadaan oknum sopir truk ugal-ugalan. Hal tersebut menjadi ancaman bagi sesama pengguna jalan raya.

Berdasarkan pantauan reporter benuanta.co.id di Kecamatan Tarakan Utara, tepatnya pada sejumlah titik jalan yang kerap dilewati ratusan truk pengangkut galian C.

Terlihat tak semua truk pengangkut pasir menyalahgunakan kecepatan saat berkendara.

Jika dilihat berdasarkan umur dan cara ia mengemudikan kecepatan kendaraan, hampir rata-rata pengemudi truk usia muda kerap kebut-kebutan. Bahkan sepanjang jalan dari Kelurahan Juata Kerikil hingga Kelurahan Juata Laut, kerap ditemukan sopir truk yang kerap mengintimidasi pengguna jalan dengan cara berkendara secara terburu-buru.

Entah mereka sedang mengejar setoran material atau dengan sengaja mengemudi truk tanpa memikirkan keselamatan pengendara lain.

Saat berada di Kelurahan Juata laut, pengguna jalan khususnya roda dua wajib menggunakan masker saat melintasi sepanjang jalan akibat debu dari material yang diangkut sehingga jarak pandang maupun kesehatan pengguna jalan turut terancam.

Jika ditafsir dalam per hari, diperkirakan terdapat ratusan bahkan ribuan truk berukuran besar yang berlalu lalang menggunakan jalan tersebut. Tak ayal jalanan di Kecamatan Tarakan Utara tidak pernah berumur panjang lantaran harus menahan beban dari muatan besar.

Baca Juga :  Waspada Parcel Lebaran Kedaluwarsa, BPOM dan Satpol PP Tarakan Siap Bertindak

Satlantas Polres Tarakan kerap melakukan sosialisasi dan himbauan kepada sejumlah pengemudi truk agar menutup muatannya menggunakan terpal dan tetap menjaga batas kecepatan saat berkendara. Namun hal tersebut tidak bertahan lama, pengemudi truk yang nakal tidak pernah mengindahkan arahan dari pihak kepolisian.

Magda (29) pengguna Jalan Aji Iskandar mengatakan, pengendara truk kerap menyelip sejumlah pengguna jalan lainnya. Bahkan ia hampir bersentuhan dengan truk.

Sebelumnya, pengemudi truk sempat memasangkan terpal pada bak truk, namun hal tersebut tidak bertahan lama.

“Dia nyalip mobil, saat itu aku naik tanjakan. Mungkin sopir truk pikir jalanan lagi sepi makannya dia seenaknya menggunakan jalan, hampir saja saya disikat truk merah. Kalau saya ingat jaraknya hanya satu meter lebih dengan kendaraan saya,” kesalnya mengingat kelakuan sopir truk.

Hingga kini Magda masih menyimpan amarah kepada pengemudi truk yang hampir mencelakakan dirinya dan juga anaknya.

“Saya tidak sempat melihat ciri-ciri truk itu apalagi melihat plat kendaraannya, karena posisi saat itu saya banting setir ke arah rumput, jadi tidak sempat melihat ke arah belakang,” ucapnya..

Sementara Siti (38) tenaga medis yang berdinas di salah satu rumah sakit yang berada di Kecamatan Tarakan Utara menjelaskan, saat berangkat kerja ia tidak pernah menggunakan seragam kerjanya lantaran takut baju berwarna putihnya kotor akibat debu yang kerap mengiasi jalanan.

Baca Juga :  Polisi Ringkus Pelaku Narkotika dari Dua TKP Berbeda

“Belum sampai tempat kerja baju sudah berdebu,” ucapnya.

Siti hanya berharap kepada pemerintah maupun pihak Kepolisian agar tegas menindak para sopir nakal yang keberadaannya kerap mengancam nyawa para pengendara lainnya.

“Semangat kerja itu baik, tapi harus mempertimbangkan keselamatan orang lain juga,” imbuhnya.

Sementara Roman, warga Kelurahan Juata Laut menjelaskan, saat kondisi cuaca terik kepulan debu dan pasir tidak bisa dihindarkan.

Ia mengatakan bahwa sepanjang jalan lurus yang mengarah ke Juata laut kerap ditemui kepulan debu akibat penggalian sebuah proyek.

“Coba sekali-kali pemerintah datang ke lokasi dan menggunakan sepeda motor biar mereka tau bagaimana yang kami rasakan,” tegasnya.

Roman mengatakan, permasalahan truk ugal-ugalan ini sudah berlarut lama dan belum ada ketegasan dari pihak terkait. Ia hanya berharap agar kondisi ini menjadi perhatian bagi instansi yang terlibat lantaran hal tersebut berhubungan dengan nyawa maupun kesehatan masyarakat.

Kasat Lantas Polres Tarakan IPTU Gisca Yashella membenarkan bahwa sekitaran Jalan Aji Iskandar kerap ditemui kendaraan truk pengangkut bahan material yang sering melaju dengan kecepatan tinggi.

Gisca menilai, pengemudi yang ugal-ugalan disebabkan para sopir mengejar target. Satlantas Polres Tarakan secara rutin dan konsisten memberikan himbauan kepada supir truk agar dapat tertib berkendara.

Baca Juga :  Fenomena Pertamax Oplosan Mengancam Ketersediaan BBM Subsidi

“Semua kembali lagi dari sopir truk, kami selalu mengingatkan ke mereka,” ucapnya saat ditemui di Kantor Satlantas Polres Tarakan.

Selain dinilai berbahaya bagi pengendara, truk yang ugal-ugalan juga menyebabkan masyarakat pengguna jalan terpapar debu yang berasal dari muatan bahkan jalan.

“Kasihan masyarakat di sana karena kerap menghirup debu bahkan hingga menimbulkan korban kecelakaan,” ungkapnya.

Kepada sopir truk yang ada di Kecamatan Tarakan Utara maupun pengguna jalan baik itu roda dua maupun roda empat agar dapat berhati-hati dalam menjaga kecepatan laju kendaraannya. Karena selain dapat merugikan diri sendiri hal tersebut juga dapat merugikan orang lain.

“Saya himbau kepada sopir truk untuk menjaga kecepatan muatan serta berhati-hati saat berkendara,” terangnya.

Satlantas Polres Tarakan berencana akan mengumpulkan para sopir truk yang beroperasi di wilayah tersebut untuk diberikan himbauan maupun sosialisasi. Selain itu, pihak perusahaan nantinya akan diajak duduk bersama dalam membahas ketentuan terhadap spesifikasi kecepatan pada kendaraan.

“Kembali lagi ke oknumnya, himbauan terus dilakukan bahkan hingga memakan korban,” tutupnya.(*)

Reporter: Okta Balang

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *