benuanta.co.id, TARAKAN – Pusing lantaran orang tua mengalami stroke, seorang pria asal Jakarta Utara (Jakut) nekat mengambil telepon genggam merk Iphone milik salah satu pengunjung Tempat Hiburan Malam (THM) di Kelurahan Kampung Satu.
AM (26) seorang pekerja malam di sebuah tempat hiburan malam di Kota Tarakan menjelaskan, rencananya uang hasil pencurian tersebut ia akan kirimkan untuk orang tua yang sedang mengalami sakit stroke serta biaya untuk pengobatan per bulannya.
“Awalnya saya pengen kembalikan ponsel itu ke pemiliknya, tapi dalam diri saya berkata, udah lu ambil aja duitnya untuk biaya orang tua, tidak usah pikirkan aneh-aneh toh itu untuk kebaikan,” ucap saat di temui reporter benuanta.co.id di ruang tunggu Gedung Satreskrim Polres Tarakan, Jumat (13/10/2023).
AM mengisahkan bahwa setiap bulannya ia kerap mengirimkan uang ke orang tuanya.
“Saya biasanya kirim uang ke orang tua ya walaupun hanya bisa belikan pempes, saya warga Jakut yang bekerja sebagai salah satu operator di Dunia Malam,” ungkapnya.
AM khawatir jika orang tuanya mengetahui bahwa ia kini telah mendekam di dalam sel penjara.
“Orang tua belum tau kalau saya masuk penjara, pasti mereka kecewa dan dikhawatirkan tambah sakit lagi,” ucap AM.
Terpisah, kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra menjelaskan, pelaku berinisial AM (26) yang merupakan seorang operator di salah satu THM yang berada di Kelurahan Kampung Satu Skip.
Adapun TKP pencurian ponsel genggam merek Iphone 11 terjadi di toilet wanita di sebuah THM tempat pelaku bekerja pada Kamis (5/10/2023) pukul 02.30 WITA.
“Saat menjalankan aksinya pelaku tidak terpengaruh oleh minuman keras maupun narkoba karena dalam peraturan tempat ia bekerja dituntut harus sadar,” terangnya.
Kronologis kejadian pada pukul 02.30 WITA, pengunjung THM yang juga merupakan korban hendak buang air kecil. Diketahui ponsel tersebut ditaruh di dalam tas yang ia gantung pada gagang pintu toilet.
“Setelah korban keluar dari toilet, korban sadar bahwa ponsel miliknya hilang, atas kejadian tersebut ia segera melaporkan kepada pihak kepolisian,” tuturnya.
Usai menerima laporan, Randhya menugaskan unit resmob Polres Tarakan untuk melakukan penyelidikan.
Resmob melakukan pengembangan menggunakan Informasi Teknologi (TI). Lantaran ponsel tersebut masih aktif, pihaknya tidak mendapatkan kesulitan untuk melacak keberadaan telepon genggam tersebut.
“Anggota di lapangan mendapati jika ponsel tersebut digunakan oleh seseorang,” ucapnya.
Pelaku berhasil diamankan unit resmob di sebuah rumah kost pada Senin (9/10/2023) pukul 15.30. Tidak ada perlawanan saat polisi mengamankan pelaku lantaran ia sedang tertidur lelap.
“Saat diperiksa pelaku berkelit dan mengaku jika ponsel tersebut ia beli dari seorang wanita yang tidak ia kenal, kini kami masih mendalami apakah pengakuan tersebut hanya berdasarkan cerita karangan dari si pelaku,” ujarnya.
Pihak kepolisian masih mendalami kronologis kejadian tersebut, apakah karena unsur kelalaian dari korban. Selain itu, alibi dari pelaku pun masih dilakukan pengembangan. Yang pasti ponsel milik korban ada ditangan pelaku, bahkan pelindung ponsel sempat diganti oleh pelaku.
“Kita masih dalami, apakah korban lupa menaruh ponsel di meja atau dia ingat saat menaruh ponsel tersebut di dalam tas,” imbuhnya.
Diketahui, ponsel tersebut sudah ia jual sebesar Rp 3 juta kepada seorang teman dari pelaku. Berdasarkan pengakuan pelaku, uang hasil pencurian tersebut ia gunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.
“Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,” tutupnya.(*)
Reporter: Okta Balang
Editor: Ramli
