Aliansi Oktober Berduka Gelar Aksi Lagi

benuanta.co.id, TARAKAN – Beberapa elemen mahasiswa Kota Tarakan yang tergabung dalam Aliansi Oktober Berduka jilid 2, melakukan aksi solidaritas yang dilaksanan pada Senin, 16 Oktober 2023.

Aksi tersebut dilakukan untuk meminta keadilan terkait kasus penembakan yang dilakukan oknum polisi terhadap warga yang memblokade jalan dan menutup akses perusahaan menuju kebun sawit yang diduga ilegal karena berdiri di luar batas izin pemerintah di Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Baca Juga :  Antusias Warga Borong Sembako di Bazar Murah Lanud Anang Busra

Koordinator Lapangan (Korlap) aliansi Oktober Berduka, Berto mengungkapkan aliansi terdiri dari lembaga SMI, LMND, IMDKT, FKMDA-Tarakan , FPMTK, IMM, PMDPDB, PMII.

Sebelumnya aksi dilakukan pada 11 Oktober 2023 lalu namun, tidak mendapatkan respon dari Polres Tarakan pihaknya mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Kapolres Tarakan. Akhirnya dilakukan kembali melakukan aksi solidaritas.

“Hal ini bagi kami adalah bentuk ketidak bertanggung jawabnya pihak kepolisian kota Tarakan, pemerintah memberikan amanat kepada Polri dalam Pasal 13 ayat (3) UU 9/1998 yakni dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum, Polri bertanggung jawab menyelenggarakan pengamanan untuk menjamin keamanan dan ketertiban umum sesuai dengan prosedur yang berlaku,” ujar Berto, Selasa (16/10/2023).

Baca Juga :  Polres Tarakan Siapkan Layanan Parkir Inap bagi Pemudik

Terdapat 4 tuntutan aksi yaitu, penangkapan dan pengadilan oknum aparat kepolisian yang menewaskan nyawa masyarakat sipil kabupaten Seruyan. Kedua, Kapolri harus bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan terhadap keluarga korban.

Ketiga, Copot jabatan Kapolda Kalteng beserta Kapolres kabupaten Seruyan. dan tuntaskan permasalahan tersebut.

Keempat, hentikan tindakan refresif terhadap gerakan mahasiswa, buru dan masyarakat sipil.

Baca Juga :  Jelang Mudik Lebaran, Mobilitas Penumpang di Pelabuhan Tengkayu I Masih Normal

“Tidak bersedianya Kapolres kota Tarakan untuk menemui dan menerima tuntutan massa aksi, dengan demikian sebagai bentuk konsistensi kami dalam gerakan ini kami melayangkan mosi tidak percaya kepada Polres Tarakan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *