Ratusan Penari Kolosal Sukses Memukau Penonton di Iraw Tengkayu

benuanta.co.id, TARAKAN – Sebanyak 150 penari kolosal meriahkan festival Iraw Tengkayu XII yang berlangsung di Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal Kota Tarakan pada Ahad, 8 Oktober 2023.

Penari-penari tersebut merupakan gabungan dari siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kota Tarakan dan dimotori oleh penari dari Sanggar Budaya Tradisi (SBT) Paguntaka sebanyak 44 orang.

Tokoh budaya Kota Tarakan, Datu Norbeck mengungkapkan proses latihan dilakukan para penari yaitu selama kurang lebih dua bulan lamanya, serta musik pengiring tari pun berasal dari SBT Paguntaka.

Baca Juga :  Hendak Diedarkan di Talisayan, 64 Karung Pakaian Bekas Asal Malaysia Dibakar

“Musik pengiring tari juga dari SBT Paguntaka. Prosesnya 60 kali latihan jadi, satu hari satu kali,” ujar Datu Norbeck, Ahad (8/10/2023).

Hasil dari latihan yang memakan waktu yang cukup lama yaitu tiga tarian. Pada tarian pertama bersumber dari kesenian melayu Tidung, kedua dari kesenian Jepin dan ketiga berasal dari lagu yang biasa dimainkan dengan musik kelintangan.

Baca Juga :  913 Kendaraan Terjaring Razia P2KB di Tarakan

“Ada tiga bagian jadi ada tiga karakter tarian,” imbuhnya.

Disinggung mengenai formasi penari, Datu Norbeck menyebutkan terdapat 106 orang penari yang menggunakan warna merah, kedua 30 orang dengan busana berwarna hijau serta 12 orang penari lainnya yang menggunakan baju berwarna kuning.

“Warna busananya juga dominan tiga warna itu (Warna khas Suku Tidung), merah, hijau, kuning,” jelasnya.

Setiap bagian tarian memiliki makna tersendiri, pada bagian pertama dinamakan betetuyang yang berarti berayun-ayunan, kedua dinamakan tulut bebulu dengan arti terbang burung dan terakhir kadan diu yang berasal dari kata tekadan mendiu berarti kedapatan mandi.

Baca Juga :  Cek Kesehatan Gratis Sudah Dibuka untuk Umum

“Ada legenda tentang putri kayangan yang kedapatan mandi oleh seorang pria yang merupakan manusia biasa,” ungkapnya.

“Lagu itu (pada bagian ketiga) sangat terkenal dan lagunya bagus, enak dinyanyikan, banyak orang suka jadi kita jadikan tarian, aspek seni mutlak,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *