benuanta.co.id, TARAKAN – Seorang pria berinisial JU (63) ditemukan tak bernyawa di kediamannya Jalan Hidayah RT 02, Kelurahan Juata Permai pukul 17.00 WITA, Sabtu, 7 Oktober 2023. Sontak penemuan jasad JU membuat geger warga sekitar.
Diketahui, JU pertama kali ditemukan oleh rekannya, yang saat itu mendatangi rumah JU untuk mengajak pergi undangan. Beberapa hari sebelumnya, aroma tak sedap juga tercium di sekitar rumah korban.
“Ditemukan pertama kali oleh temannya juga. Pas dipanggil kok nggak ada suara, terus temannya ngintip dari jendela kamarnya. Terlihat si korban di dalam kamar tergeletak,” kata Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona melalui Kapolsek Tarakan Utara, IPTU Triyono, Ahad (8/10/2023).
Saat ditemukan, JU dalam kondisi sudah membusuk di atas ranjang miliknya. Posisinya, JU berada di pinggir tempat tidur dalam posisi miring tengkurap. Setelah ditemukan, JU langsung dibawa ke rumah sakit guna keperluan visum.
“Tadi malam itu mayat langsung dibawa ke rumah sakit RSUD dr. H Jusuf SK . Untuk hasilnya kita tunggu 3 hari lagi,” urainya.
Diketahui, JU juga tinggal sebatang kara dan memiliki riwayat penyakit dalam. Sejauh ini, polisi telah memeriksa beberapa saksi yang berasal dari keluarga dan rekan korban. Berdasarkan pengakuan teman korban, terakhir melihat JU sepekan lalu dalam kondisi sakit.
“Dari keluarga juga menerangkan memang korban ini ada riwayat penyakit. Sudah diajak berobat juga tidak mau. Menolak terus kalau diajak berobat. Pengakuan keluarga memang sudah sebulan tidak ketemu korban karena jarak rumahnya jauh kan,” beber Kapolsek Utara.
Perwira balok dua itu melanjutkan, diperkirakan mayat JU sudah beberapa hari. Sehingga aroma menyengat turut dirasakan warga sekitar. Terdapat pula darah yang berasal dari tubuh korban mulai mengering tepat di bawah wajah JU.
Disinggung soal barang bukti yang diamankan saat JU ditemukan, polisi hanya mengamankan beberapa obat-obatan milik JU. Adapun jasad JU nantinya akan dikebumikan di Kota Tarakan mengingat JU merupakan warga Tarakan.
“Belum diketahui sakit apa. Karena dibawa berobat juga tidak mau,” pungkas Triyono. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa







