Korban Pencabulan Ngaku Pernah Hamil dan Melahirkan, Anaknya Dibunuh!

benuanta.co.id, NUNUKAN – Kasus cabul seorang bapak kandung kepada dua anaknya masih berproses di penyidik kepolisian di Nunukan.

Kasus ini mulai mencuat setelah salah satu korban yakni Mawar (16) datang ke kantor dinas sosial melaporkan kejadian yang menimpa dirinya dan adiknya pada 27 September 2023.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DSP3A Nunukan, Endah Kurniawatie menerangkan, korban Mawar (16) yang saat ini duduk di kelas 1 SMA itu datang memberanikan diri melapor dan bercerita terkait kekerasan seksual yang ia alami.

Bahkan, bukan hanya Mawar, adiknya sebut saja Melati (14) yang masih duduk di bangku SMP juga telah menjadi korban dari perbuatan bejat yang dilakukan oleh bapak kandung kedua korban.

Baca Juga :  Kecanduan Judi Slot, Nekat Gasak Uang Temannya Rp 6 Juta

“Korban ini datang sendiri melapor ke kita, setelah korban menceritakan semua kejadian yang telah ia alami kita kemudian melapor ke pihak kepolisian,” jelas Endah, Sabtu (30/9/2023).

Mawar mengaku telah disetubuhi oleh ayah kandungnya saat ia masih duduk di bangku SMP. Mirisnya, korban bahkan mengaku sempat mengandung dan melahirkan anak dari darah daging bapaknya sendiri.

Bejatnya lagi, setelah anak yang dikandung oleh Mawar lahir, sang Ayah dengan tega membunuh anak bayi tersebut.

“Korban pernah hamil dan melahirkan saat usia janinnya masih 7 bulan, tapi setelah lahir anak tersebut dibunuh oleh ayahnya,” ungkapnya.

BACA JUGA :

Baca Juga :  Kecanduan Judi Slot, Nekat Gasak Uang Temannya Rp 6 Juta

Endah mengatakan, aksi bejat yang dilakukan oleh pelaku terhadap anaknya tersebut sudah diketahui oleh ibu korban setelah korban sempat mengandung.

Kala itu, ibu korban dan korban sudah sempat ingin melaporkan pelaku ke pihak kepolisian. Namun, niat itu diurungkan keduanya lantaran berbagai pertimbangan dalam keluarga.

“Waktu itu sudah mau dilaporkan saat mereka masih tinggal di Tanjung Selor, tapi banyak pertimbangan belum lagi si anak ini sempat berpikir kalau ayahnya masuk penjara siapa yang akan bekerja dan menafkahi mereka,” ucapnya.

Setelah kejadian itu, korban terus mendapat kekerasan seksual dari ayahnya hingga mereka sekeluarga pindah ke Kabupaten Nunukan.

Baca Juga :  Kecanduan Judi Slot, Nekat Gasak Uang Temannya Rp 6 Juta

“Mereka ini orang Tanjung Selor tapi baru pindah ke Nunukan, kalau adiknya ini disetubuhi oleh pelaku saat mereka tinggal di sini (Nunukan, red),” ujarnya.

“Dia semakin dewasa dan mulai berpikir akhirnya dia tau terkait perlindungan anak makanya si korban ini mencari tauh hingga akhirnya datang dan langsung bertemu dengan saya,” sambungnya.

Diucapkannya, saat ini pihaknya terus melakukan pendampingan kepada kedua korban dengan memberikan pendampingan psikologi untuk mengobati rasa takut dan trauma yang dialami oleh kedua korban.

“Korban terus kita dampingi, begitu pun dengan kasus ini akan terus kita kawal selama proses hukum berjalan,” pungkasnya.(*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *