benuanta.co.id, BULUNGAN – Intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Nunukan dan Malinau menyebabkan beberapa wilayah terdampak banjir. Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) wilayah terdampak banjir pertama kali terjadi di Nunukan.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara Robby Yuridi Hatman mengatakan banjir pertama terpantau di Nunukan khususnya di Kecamatan Lumbis, Lumbis Pansiangan, Sembakung Atulai dan Sembakung.
“Penyebabnya curah hujan tinggi khususnya di hulu sungai yang berada di Malaysia, karena di sana ada perubahan tata guna lahan,” ucap Robby kepada benuanta.co.id, Jumat (22/9/2023).
Dampak perubahan tata guna lahan ini menyebabkan tanah tidak dapat menyimpan air sehingga menyebabkan air banjir yang saat ini menuju ke Indonesia khusus 4 kecamatan di Nunukan.
“BPBD pun telah melakukan evakuasi terhadap warga, walaupun di sana warga sudah beradaptasi,” tuturnya.
Selain Nunukan, Malinau ada beberapa wilayah yang mengalami banjir hingga atap rumah warga, salah satunya di Desa Paking.
Kata dia, karena dampak banjir ini Kabupaten Nunukan dan Malinau maka pemerintah menetapkan status tanggap darurat bencana.
“Malinau baru hari ini ditetapkan jadi tanggap darurat bencana kalau Nunukan kemarin,” bebernya.
Lanjutnya, dengan adanya 2 kabupaten ini telah mengeluarkan status tanggap darurat bencana maka Pemprov Kaltara juga akan segera mengusulkan status tanggap darurat bencana.
“Supaya apa, agar anggaran BTT (biaya tidak terduga) itu bisa digunakan kalau tidak ada status maka tidak bisa digunakan,” paparnya.
“Kami juga mulai hari ini mengirimkan satgas dan bantuan logistik serta peralatan ke Sembakung dan Malinau,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kaltara, Rony Haryanto menuturkan data sementara yang terhimpun dari Nunukan dampak banjir terjadi di 38 desa, 1.562 unit rumah dan 2.313 kepala keluarga (KK).
“Jumlah jiwa terdampak sebanyak 7.436 orang dengan 17 pengungsi di Lumbis Pansiangan,”
Sedangkan di Malinau belum terdata dan masih menunggu data dari BPBD Malinau. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa