Bakal Ditata Pemerintah, Warga Eks Kebakaran di Beringin Sepakat Hibahkan Tanahnya  

benuanta.co.id, TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mulai melakukan sosialisasi kepada warga korban eks kebakaran RT 1 Beringin 4, Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah.

Sosialisasi ini digelar di Kantor Kelurahan Selumit Pantai lantai 2 pada Kamis (21/09/2023). Tampak seorang konsultan sedang melakukan penjelasan kepada puluhan warga eks kebakaran RT 1 beringin beserta sejumlah pihak seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, maupun Perkim Kota Tarakan.

Lurah Selumit Pantai Rahmat Kartolo menjelaskan, rapat ini untuk penanganan eks lokasi kebakaran RT 1 Beringin 4 yang terjadi pada 6 Agustus 2023.

Ia menambahkan, warga yang menghadiri rapat merupakan pemilik di tanah eks kebakaran. Diketahui juga warga sepakat dan bersedia untuk menghibahkan program penataan lingkungan. Warga yang tidak terkena musibah kebakaran pun telah diundang untuk menghadiri rapat tersebut.

“Rencana jalan poros pun sudah didiskusikan di lapangan,” ucapnya.

Rahmat mengatakan, terdapat dua lokasi eks kebakaran di wilayah Selumit Pantai. Di antaranya RT 20 Belakang BRI dan RT 01 Beringin 4.

Baca Juga :  Jumlah Penduduk Meningkat, Hutan Lindung di Tarakan Kian Terancam

“Soal penataan, sudah hampir seluruhnya penataan. Salah satu contohnya di Kantor Kelurahan Selumit Pantai,” katanya.

Ia menerangkan, sejumlah wilayah di Kelurahan Selumit Pantai seperti Beringin, Belakang BRI maupun belakang Hotel Topik sudah dilakukan penataan. Semua warga menerima dengan lapang dada untuk mengibahkan tanahnya.

“Hanya daerah pesisir yang mengarah yang ke laut yang belum tertata,” imbuhnya.

Penataan yang bakal direalisasikan ini seperti di proyek sebelumnya yakni di kawasan pesisir yang masuk dalam program Kementerian PUPR dengan program jalan serta jembatan betonisasi menyambungkan Kelurahan Karang Rejo dengan Kelurahan Selumit Pantai.

“Jembatan dan jalan bisa terbangun berkat dukungan masyarakat dengan menghibahkan 1 hingga 2 meter tanah untuk pembangunan jalan lingkungan,” terangnya.

Rahmat berharap ke depannya bukan hanya penataannya saja, melainkan masyarakat dapat sadar bahwa setiap program pemerintahan juga untuk kepentingan masyarakat. Selain itu, ia meminta agar masyarakat tidak berharap tunggu ada musibah baru ada penataan.

Baca Juga :  UMSK Kota Tarakan Masih Belum Capai Kesepakatan

Ia menuturkan, pada hari sabtu dan minggu akan dijadwalkan peninjauan lapangan untuk pematokan lahan, setelah itu baru bisa dilakukan untuk membangun rumah.

“Jika masyarakat mau melakukan rehab dan membangun rumahnya maka berikan spasi untuk jalan bagi kepentingan umum,” tuturnya.

Sementara itu, Ahli Muda Perumahan pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pertanahan (Perkim) Kota Tarakan Murhamsyah menjelaskan, pihaknya sedang melakukan pembahasan untuk tahapan penataan eks kebakaran di RT 1 Beringin 4 Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah.

“Yang saya sampaikan belum menjadi kesimpulan,” terangnya.

Murhamsyah menjelaskan, yang dilakukan Perkim merupakan hal yang sama seperti yang dilakukan terhadap eks kebakaran di beberapa tempat di Kota Tarakan. Sebelum melakukan pengerjaan, tentunya dilakukan pra desain awal dan sosialisasi kepada warga.

“Untuk Kelurahan Selumit Pantai kemungkinan kami akan melakukan penataan pada prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) yang bersifat sebagai jalan lingkungan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Hadapi Nataru 2025, Gapasdap Kaltara Tambah 5 Armada Baru

Hal tersebut bertujuan mengoptimalkan mobilisasi baik orang maupun barang. Daerah padat penduduk rawan terjadi kebakaran, dengan adanya penataan daerah pesisir tentunya dapat meminimalisir kejadian kebakaran.

“Saya sampaikan belum menjadi simpulan, apa yang kami lakukan merupakan tahapan yang tentunya akan dilaporkan kepada pimpinan dengan konsep penataan dan tidak ada ganti rugi, warga siap menghibahkan lahannya sekira terjadi pelebaran,” terangnya.

Sesuai instruksi Wali Kota Tarakan, diharapkan lokasi tersebut bisa ada ringroad supaya warga pesisir mendapatkan kemudahan soal akses jalan yang bersifat sekunder maupun tersier.

Direncanakan mulai dari Masjid Baitulrachman bertemu di gang samping Satrol Lant XIII sebelum masuk ke poros di eks kebakaran.

“Kesulitan sekarang adalah akses masuk, itu dulu yang menjadi prioritas penanganan kami,” tutupnya. (*)

Reporter: Okta Balang

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *