87 Ha Lahan Sawah Terdampak Banjir di Krayan Dipastikan Gagal Panen

benuanta.co.id, NUNUKAN – Puluhan hektare lahan pertanian masyarakat di tiga kecamatan di aratan tinggi Krayan rusak akibat dilanda banjir.

Kasubdit Rehabilitasi dan Rekontruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Mulyadi mengatakan, dari hasil haji kaji cepat di lapangan terhadap bencana banjir di Kecamatan Krayan, Kecamatan Krayan Barat dan Kecamatan Krayan Timur. Banjir yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yakni intensitas curah hujan yang tinggi yang terjadi beberapa hari secara berturut-turut.

“Selain itu, luapan air sungai Pa’Lutut dan Pa’ Bawan kondisi tinggi muka air maksimal mencapai 2 m dengan muatan material seperti Kayu, ranting, lumpur dan pasir, kemudian adanya pendangkalan Sungai,” kata Mulyadi kepada benuanta.co.id, Kamis (21/9/2023).

Mulyadi menerangkan, dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir menyebabkan terputusnya akses Jalan Kecamatan Krayan Barat Menuju Kecamatan Krayan Selatan yang di sebabkan oleh jembatan penghubung rusak berat.

Baca Juga :  BPBD Bentuk Destana di Setiap Desa di Nunukan

Tak hanya itu, akses Jalan dari Kecamatan Krayan Menuju Krayan Timur juga terputus lantaran luapan air sungai setinggi 2 meter sehingga menutup akses jalan.

“Selain akses jalan yang rusak, puluhan hektare lahan pertanian di Krayan juga rusak tersapu dan digenangi air banjir,” ungkapnya.

Mulyadi membeberkan, adapun lahan sawah yang rusak yakni di daerah Desa Pa’Kemut dan Desa Pa, Lutut, Kecamatan Krayan Barat Seluas ± 30 Ha, kemudian di daerah Desa Long Katung dan desa long Bawan Kecamatan Krayan Seluas ± 9 Ha lahan sawah yang rusak.

Kemudian, lanjut Mulyadi, lahan sawah di daerah Desa Pa’Kemut dan Desa Pa, Lutut Kecamatan Krayan Barat juga mengalami kerusakan seluas ± 30 Ha, lalu di daerah Desa Pa’kubuan Desa Long Umung, Kecamatan Krayan Timur seluas sekitar 15 Ha.

Baca Juga :  Hujan Deras Guyur Nunukan Menyisakan Tumpukan Pasir, Warga Minta Pemerintah Atasi Parit

“Untuk sementara upaya yang kita lakukan ialah membuat jalur penyebrangan sementara pada jembatan yang rusak, untuk saat ini Tinggi Muka Air saat sudah mulai surut, begitu pun dengan aktivitas masyarakat masih berjalan normal sebagaimana mestinya, tapi untuk aktivitas sekolah saat ini diliburkan sementara,” jelasnya.

Mulyadi menyampaikan, berdasarkan Kaji Cepat BPBD Kabupaten Nunukan maka perlu dilakukan penanganan pemulihan untuk mengembalikan keadaan menjadi normal.

Ia pun mengatakan setidaknya ada beberapa poin yang akan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan sebagai langkah selanjutnya.

“Kalau untuk jembatan yang rusak ini merupakan wewenang Provinsi, kita akan koordinasikan ini dengan pihak Provinsi untuk perbaikan jembatan yang dimaksud,” tambahnya.

Ke depannya, akan dilakukan sosialisasi tentang penanggulangan bencana dari tingkat keluarga sampai ke tingkat desa dalam upaya menciptakan masyarakat Tangguh bencana pada wilayah rawan bencana.

Baca Juga :  Korban Kebakaran di Desa Aji Kuning Sebatik Terima Bantuan dari Kecamatan

Namun, semua itu perlu adanya kerja sama terintegrasi bersama Pemerintah Kecamatan, Dinas Kehutanan, BPBD, dan OPD/Instansi terkait Penghijauan atau penanaman hutan sosial.

“Kalau untuk lahan sawah masyarakat yang terdampak banjir, ini dipastikan gagal panen,” ucapnya.

Selanjutnya, Mulyadi mengatakan jika laporan kaji cepat ini akan dirapatkan BPBD Nunukan kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan.

“Kita sudah sampaikan saran untuk segera adanya penetapan status Tanggap Tanggap Darurat Bencana Banjir di Krayan ini,” pungkasnya.(*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli

Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
824 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *