Banjir Melanda Lima Kecamatan, Fasum hingga Lahan Pertanian Terdampak

benuanta.co.id, NUNUKAN – Intensitas curah hujan yang tinggi membuat lima kecamatan di Kabupaten Nunukan, di antaranya Kecamatan Sembakung, Sembakung Atulai, lumbis, Krayan Induk dan Krayan Barat dilanda banjir sejak Ahad (17/9/2023) lalu.

Kasubdit Rehabilitasi dan Rekontruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Mulyadi menerangkan, saat ini ia bersama dengan personel BPBD Kabupaten Nunukan tengah berada di dataran tinggi Krayan untuk melakukan kaji cepat atas banjir yang terjadi di Kecamatan Krayan Induk dan Krayan Barat.

“Posisi saat ini kami lagi Krayan masih melakukan kajian cepat, setelah di sini selesai baru kita bergerak ke Sembakung, Lumbis dan Lumbis Atulai,” kata Mulyadi kepada benunta.co.id, Rabu (20/9/2023).

Diungkapkannya, untuk di Kecamatan Krayan, hujan yang deras membuat air sungai meluap bahkan sejumlah jembatan penghubung antar kecamatan terputus lantaran bahan material jembatan yang tersapu oleh banjir. Seperti Jalan Long Bawan menuju Lembudut, kemudian Lembudut Kecamatan Krayan Barat ke Kecamatan Krayan Selatan serta Long Umung ke Kecamatan Krayan Timur menuju Long Bawan terputus.

Baca Juga :  236 PMI Bermasalah Kembali Dideportasi dari Malaysia

“Jembatan penyebrangan utamanya juga rusak parah akibat banjir, jadi jalannya terputus tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua,” katanya.

Tak hanya merusak jembatan, banjir yang terjadi juga menggenangi lahan persawahan warga di Long Kiwan dan Pa’ Mering Kecamatan Krayan Induk.

“Lahan persawahan masyarakat juga saat itu di genangi banjir sudah seperti kolam susu, kita sementara masih di lapangan mendata keseluruhan infrastruktur serta lahan pertanian yang terkena dampak banjir di Krayan,” ungkapnya.

Sementara itu, lanjut Mulyadi, untuk kondisi Kecamatan Sembakung saat ini berdasarkan pantauan Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Sembakung terpantau naik di level 4,07 m atau ada kenaikan 02 cm dari pemantauan sebelumnya 4.05 m.

Baca Juga :  Pendaftar CPNS 2024 di Nunukan Capai Ribuan Pelamar

Beberapa fasilitas umum yang sudah terendam banjir di Desa Atap yakni SD 03 Sembakung, Kantor BPD Desa Atap, BPU Desa Atap, Pos Damkar sektor Sembakung, Eks rawat inap PKM Atap, SD 1 Sembakung, SD 2 Sembakung, GOR Sembakung dan SMA Sembakung.

“Di Kecamatan Sembakung ini ada dua desa yang terdampak yakni Desa Atap khusus RT 6 Tembelunu ada 4 rumah dengan total 22 jiwa yang terdampak , kemudian untuk Desa Tagul ada 3 rumah warga yang terdampak dengan total 29 jiwa tapi untuk di Tagul ini belum ada fasilitas umum yang terendam banjir,” jelasnya.

Sedangkan untuk Kecamatan Lumbis, TMA pada level 10 M (kondisi air di atas normal) atau ada kenaikan 5 cm dari laporan sebelumnya.

Baca Juga :  Dua Tahun Beroperasi, Rumah Sakit Pratama Sebuku Akhirnya Terakreditasi

“Pagi tadi pada pukul 06.36 Wita, itu air dilevel 9,5 m untuk wilayah kecamatan Lumbis dan sekitarnya, saat ini beberapa warga sudah mulai mengungsi ke rumah warga yang lebih tinggi,” lanjutnya.

Mulyadi menuturkan, begitu pun dengan kondisi banjir yang ada di Kecamatan Lumbis Atulai yang mana air masih menggenangi badan jalan.

“Kalau untuk penyebabnya karena kondisi saat ini musim hujan, sehingga menyebabkan air sungai meluap,” pungkasnya.(*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli

Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
871 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *