benuanta.co.id, TARAKAN – Cabang olahraga (cabor) triathlon atau tri lomba asal Kalimantan Utara (Kaltara) telah menyelesaikan kualifikasi PON XXI sejak 28 Agustus hingga 3 September 2023 di Pantai Indah Kapuk, Banten. Hasilnya, terdapat satu atlet Kaltara yang melaju ke PON XXI Aceh Sumatera Utara.
Ketua Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Kaltara, H. Widodo Dwi Santoso mengungkapkan atlet Kaltara yang lolos atas nama Ridho Illahi pada nomor tanding standar distance. Dikatakannya, jumlah atlet triathlon Kaltara yang akan melaju ke PON XXI dimungkinkan masih bertambah.
“Masih ada perhitungan-perhitungan poin beberapa nomor tanding itu yang double kepesertaannya di beberapa provinsi. Itu akan kita hitung ulang,” ungkapnya saat ditemui, Rabu (20/9/2023).
Finalnya jumlah atlet triathlon Kaltara ini akan diputuskan dalam Rakernas FTI di Situbondo, Jawa Timur, pekan depan.
Atlet Kaltara yang lolos saat ini menduduki urutan ke 12 dari 27 peserta pada kualifikasi PON kemarin. Widodo melanjutkan, atlet yang dimungkinkan masih bisa lolos ialah pada kelas tanding duathlon putri atas nama Elfin Silaban.
“Karena ada double tadi yang tadinya urutan 13 ya mungkin bisa masuk dirangking 10,” imbuhnya.
Menurutnya, jika melihat peluang cabor triathlon, atlet Kaltara memiliki keseimbangan baik dari segi fisik dan teknik dengan atlet dari provinsi lain. Kendalanya, ialah peralatan yang tidak seimbang seperti sepeda yang kalah kelas dibandingkan provinsi lainnya.
“Ya ibaratnya kita pakai 100cc mereka 500cc. Kita banyak tertinggal saat di nomor sepeda, kalau nomor renang dan lari kita imbang semua. Malah lari kita paling depan,” lanjut dia.
Pihaknya pun akan mempersiapkan untuk Training Center (TC) atlet Kaltara cabor triathlon di Situbondo. Nantinya untuk pelatih, akomodasi dan konsumsi juga telah sepenuhnya disiapkan.
Menariknya, pemusatan latihan ini mendatangkan langsung pelatih asal Eropa juga peralatan seperti sepeda yang standar. Pihaknya pun juga telah memiliki gambaran untuk peralatan standar seperti sepeda. Namun kembali melihat anggaran yang tersedia.
“Paling tidak kita TC 3 bulan sebelum PON. Kalau sepeda itu kita sudah ada gambaran cuma ya kembali ke anggaran,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli