Ikan Chana, Satu Famili Ikan Gabus yang Harganya Selangit

benuanta.co.id, TARAKAN – Ikan chana merupakan family ikan gabus yang kini keberadaannya disukai dan diminati oleh masyarakat. Tak ayal harganya pun melambung tinggi.

Pehobi ikan gabus hias, Aken (41) menjelaskan, ikan chana akrab dikenal dengan sebutan ikan gabus. Namun yang menjadi pembeda jika ikan hias yang ia pelihara berasal dari India dan Cina. Ada 4 macam jenis ikan chana asal India yang kini tengah viral di Indonesia.

Ia menyebutkan, sejumlah jenis ikan hias tersebut di antaranya, chana andaro, chana stewarti, chana auranti. Sementara yang berasal dari China memiliki sebutan asiatica. Semakin indah motif ikan tersebut maka semakin mahal pula harganya.

“Ikan chana sangat mudah diajak interaksi, motifnya pun bagus serta memiliki ketahanan tubuh yang bagus, artinya tidak mudah mati,” ucapnya saat berada di kediamannya di Jalan Mulawarman.

Baca Juga :  Hendak Diedarkan di Talisayan, 64 Karung Pakaian Bekas Asal Malaysia Dibakar

Aken menerangkan, mudah diajak interaksi maksudnya biasa diajak main dan garang. Ia mengakui akan keindahan ikan arwana, namun disisi lain ikan tersebut tidak bias diajak untuk interaksi. Berbeda dengan ikan chana.

“Sebenarnya ini berawal dari hobi anak, lama kelamaan saya ikut tertarik,” ungkap pria berbadan kekar tersebut.

Soal makan, Aken kerap memberikan udang kepada ikan hias kesayangannya. Sejauh ini ia telah memelihara 10 ekor ikan chana. Ia menuturkan, yang membedakan ikan gabus lokal dengan ikan gabus India ialah motif warga yang beragam dan agresif.

Baca Juga :  TV dan Emas di Konter Digasak Maling, Kerugian Capai Rp 25 Juta

Khusus di Kota Tarakan, hingga kini belum ditemukan penjual ikan chana. Hingga kini pihaknya masih melakukan pembelian via online. Aken bertekad untuk mengembangkan bisnis ikan chana di Kota Tarakan lantaran memiliki peluang ekonomi yang cukup besar.

“Sementara saya tampung stok ikan chana sebanyak mungkin, nanti promosinya bisa dilakukan melalui media social maupun pemberitaan,” imbuhnya.

Aken berniat untuk menghidupkan kembali semangat para pecinta ikan hias khususnya ikan chana di Kota Tarakan, sebelumnya ikan hias tersebut sempat viral pada era covid 19 dan kini tengah meredup. Sejauh ini Berau dan Tanjung Selor mulai ramai memelihara ikan tersebut.

“Jika salah penanganan, warna ikan tersebut tidak akan indah, jika dikasih makan sembaran warnanya tidak akan keluar,” katanya.

Baca Juga :  913 Kendaraan Terjaring Razia P2KB di Tarakan

Ia berharap ke depannya dapat bertemu dengan sejumlah pecinta ikan hias chana dengan tujuan membentuk sebuah komunitas. Jika sudah terkumpul ia berniat untuk melakukan perlombaan.

Selain itu ia mengungkapkan, kualitas ikan menentukan harga. Sekalipun ikan tersebut kecil namun warna dan mentalnya sudah jadi, bisa dinilai ikan tersebut memiliki nilai jual yang tinggi. Diketahui harga jual ikan tersebut mencapai Rp 1.200 juta dalam ukuran kecil.

Selain itu, ikan chana yang memiliki mental dan warna yang belum jika dijual senilai Rp 200 ribu.

“Yang saya koleksi paling mahal berkisar Rp 2 juta,” tutupnya. (*)

Reporter : Okta Balang

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *