Ditangani Pemerintah, ODGJ yang Hamil di Tarakan Ini Ternyata Ngidap Baby Blues

benuanta.co.id, TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melakukan pendekatan kepada keluarga Wiwik, ODGJ yang tengah hamil untuk ditangani lebih lanjut.

Berdasarkan pantauan benuanta.co.id di RT 07 Jalan Sei Mahakam, Kelurahan Mamburungan tepatnya di kediaman Bakri, suami dari Wiwik.

Sejumlah pihak mulai dari Kelurahan Mamburungan, Babinsa serta Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tarakan melakukan pendekatan kepada keluarga Wiwik agar berkenan mengizinkan dibawa ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan lebih lanjut mengingat kondisinya yang tengah hamil.

Kala itu Wiwik tampak pulas sedang beristirahat di sebuah kayu menyerupai ranjang pada bagian teras rumah. Hiruk-pikuk sejumlah petugas tidak membuat Wiwik terganggu kala itu.

Lurah Mamburungan, Yudhi membenarkan jika istri dari Bakri merupakan ODGJ dan kini tengah mengandung. Hal tersebut menjadi perhatian dari Kelurahan Mamburungan.

“Kami sudah berkali-kali melakukan penangan berupa bantuan kepada keluarga tersebut,” ucap Yudhi saat ditemui reporter di halaman rumah Bakri, Senin (18/9/2023).

Yudhi mengatakan, Wiwik cukup sulit untuk ditangani. Namun Kelurahan Mamburungan juga kerap melakukan pemantauan terhadap Wiwik. Dalam sebulan, ia biasa keluar rumah sebanyak 3 kali.

Baca Juga :  BPJAMSOSTEK Tarakan Gelar Employee Volunteering Go Green

“Alhamdulilah kondisi kehamilannya sehat, namun keinginan kita untuk mengobati pikiran dia dan rencana akan dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut,” ungkap Yudhi.

Diketahui, selama ini Wiwik enggan mengkonsumsi obat yang telah diberikan dokter. Hingga kini Ketua RT 07 masih melakukan kontrol dalam pemberian obat. Apalagi Wiwik sudah dua tahun tidak minum obat.

“Kita berharap Wiwik dapat sembuh, karena kasihan anaknya banyak,”terangnya.

Namun pihaknya mendapatkan kesulitan lantaran Wiwik sangat sulit untuk dibujuk. Selain itu pihak keluarga pun berat hati jika Wiwik ditangani secara medis.

“Wiwik perlu dilakukan penangan khusus, namun pihak suami serta anak-anaknya keberatan soal itu. Semua tergantung dari keluarganya, kita tidak bias memaksa,” terangnya.

Yudhi menuturkan jika Wiwik kerap berontak jika pihaknya berniat untuk membawanya ke puskesmas terdekat. Perlu pendekatan khusus untuk membujuknya dan hal tersebut pun menjadi kendala.

“Kalau dia berontak, kami juga tidak biasa juga memiting lantaran Wiwik dalam kondisi hamil,” tuturnya.

Baca Juga :  Waspada! Buaya Bekeliaran di Sungai PDAM Kampung Bugis

Yudhi membeberkan, sebelumnya Wiwik bersedia diajak untuk memeriksa kondisi kandungannya. Bahkan Puskesmas telah melakukan memandikannya lantaran kondisinya yang tidak terawat.

Kini pihaknya masih melakukan pendekatan kepada pihak keluarga agar dapat mengizinkan Wiwik dilakukan penanganan secara medis. Ia menambahkan jika Puskesmas telah memberikan alat Keluarga Berencana (KB), namun suami dari Wiwik kurang melakukan koodinasi kepada Puskesmas Mamburungan.

“Ahkirnya Wiwik hamil lagi,”ujarnya.

Lebih dalam, Yudhi mengungkapkan Wiwik telah lama putus obat dan suami pun tidak melaporkan hal tersebut kepada Puskesmas Mamburungan. Pihaknya terus berupanya membujuk keluarga maupun Wiwik untuk dilakukan penanganan.

“Kita lihat saja besok, semoga proses penanganannya dapat berjalan lancar,” pungkasnya.

Sementara itu pekerja sosial pertama Dinsos Tarakan Zulfa Ilniah Sunny mengatakan jika pihaknya melakukan respon kasus.

“Kami baru mendapatkan informasi setelah membaca berita dari benuanta.co.id,” tuturnya usai dari kediaman keluarga Bakrie.

Pasca membaca laporan media, pihaknya segera melakukan koordinasi guna melakukan penanganan mengingat Wiwik kini sedang mengandung. Sebelumnya pihaknya telah melakukan pendekatan kepada Bakrie untuk mengizinkan istrinya ditangani oleh puskesmas.

Baca Juga :  Jalan di RT 17 Karungan Rusak Sejak Lama, Belum Ada Perhatian Pemda

“Saya sudah melakukan edukasi kepada Bakrie bahwa ODGJ tidak bias sembuh namun kondisnya dapat stabil jika rutin mengkonsumsi obat secara teratur,” terangnya.

Selain melakukan pengekatan, pihaknya pun melakukan penilaian kepada Wiwik terkait penyebab ia mengalami gangguan jiwa.

“Ternyata Wiwik terkena sindrom baby blues,”tuturnya.

Zulfa menerangkan, usai melakukan melakukan edukasi kepada keluarga, ahkirnya Bakri menyetujui agar istrinya dilakukan penanganan lebih lanjut. Selama ini, hambatan yang tengah dihadapi Bakrie lantaran ia tidak dapat mengontrol Wiwik.

“Terkadang Wiwik kerap marah jika diarahkan suaminya, itu sebabnya Wiwik sangat sulit untuk dibawa ke Puskesmas,” imbuhnya.

Zulfa menjelaskan, ketua RT setempat bersedia membantu pemerintah untuk melakukan pengawasan kepada Wiwik dalam hal minum obat.

“Kita rencananya mau bawa langsung ke RSUD, tapi ternyata Wiwik belum mau. Kita sedang berupaya melakukan pendekatan kepada Wiwik,” tutupnya. (*)

Reporter : Okta Balang

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *