Butuh Perhatian, Seorang Ibu Hamil 8 Bulan di Tarakan Alami Gangguan Jiwa

benuanta.co.id, TARAKAN – Seorang ibu yang tengah mengandung 8 bulan mengalami gangguan kejiwaan. Warga Jalan Sei Mahakam, Kelurahan Mamburungan itu diduga kuat mengidap baby blues syndrome.

Kondisi ibu lima anak ini terbilang sangat miris. Pantauan benuanta.co.id, wanita 30 tahun itu tampak menggenteng kantong plastik di kedua tangannya. Sambil berjalan membawa perutnya yang besar, sesekali wanita ini berbicara sendiri.

Penampilannya yang acak – acakan itu mengambarkan betapa beratnya depresi yang dialami wanita tersebut hingga mengalami baby blues syndrome. Sebelum menuju rumahnya, wanita yang diketahui bernama Wiwik Purwanti ini, terlihat sedang mengais-ngais sejumlah plastik sampah.

Bakriansyah (53) suami Wiwik mengakui sang istri memang mengalami gangguan kejiwaan. Selama menjalani kehidupan bersama, sang istri telah melahirkan 5 orang anak, masing-masing usia 3 hingga 19 tahun. Kini, istrinya tengah mengandung dengan kondisi kandungan 8 bulan.

Baca Juga :  Ditangani Pemerintah, ODGJ yang Hamil di Tarakan Ini Ternyata Ngidap Baby Blues

“Saat diperiksa di dokter kejiwaan ia terkena baby blues,” ucapnya saat berada di teras rumah.

Ia mengakui jika istrinya merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dan hal tersebut sudah berjalan selama 12 tahun sejak kelahiran anak ke 4. Selama selang waktu itu, Bakrie lah yang mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak.

Bakri kerap melarang istrinya agar tidak berkeliaran, namun hal tersebut tidak pernah diindahkan.

“Saya sudah pernah bawa dia ke dr Timbang, ke Banjarmasin untuk diobati, ya hasilnya gitu-gitu aja. Tiga hari normal, selebihnya kambuh lagi ” ungkapnya.

Baca Juga :  Cafe dan Resto di Tarakan Dibidik Alat Perekam Pajak

Bakri mengungkapkan, dalam kesehariannya istrinya kerap berjalan dan duduk di teras. Terkadang ia kerap berbicara sendiri. Pemerintah sempat meninjau ke kediamannya untuk mengajak istrinya ke ruangan teratai RSUD dr Yusuf SK guna penanganan lebih lanjut.

“Saya mempersilahkan saja, cuma dia kerap berontak sempat saya naikin ke atas motor cuma dia loncat, mungkin mobil ambulance lebih aman,” imbuhnya.

Bakri menuturkan jika istrinya kerap ngamuk jika aktifitasnya dilarang. Bahkan Wiwik akan telanjang dan melarikan diri. Ia mengakui sudah berusaha dan telah kehabisan cara untuk menangani istrinya. Belum lagi ia harus bekerja dan mengurus keperluan rumah tangga. Hingga kini Wiwik telah putus obat sejak 2019 lantaran tidak memiliki biaya untuk berobat ke dokter penyakit jiwa.

Baca Juga :  Tekan Destructive Fishing, Patroli Gabungan Dimasifkan

“Saya minjem kebun orang, kadang mengumpul botol,” imbuhnya.

Bakri berharap agar kondisi Wiwik dapat segera pulih dan kembali merawat rumah tangga dan anak. Ia hanya bisa pasrah melihat kondisi istrinya kini yang tak kunjung sembuh. Bakrie mengisahkan jika dahulu istrinya merupakan seorang kasir di salah satu bengkel.

“Coba lihat dalam kamar, berhambur. Istri saya yang berantakin. Ia tidak suka jika kondisi rumah rapi,” ujarnya.

Bakrie prihatin atas kondisi istrinya saat ini. Ihwal biaya persalinan ia masih memikirkan hal tersebut. Ia pun berharap jika pemerintah dapat menangani istrinya hingga sembuh. (*)

Reporter : Okta Balang

Editor: Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *