benuanta.co.id, NUNUKAN – Tradisi Tolak Bala masih dilakukan sebagian masyarakat secara turun temurun di Kabupaten Nunukan. Seperti yang dilakukan pada Rabu pagi (13/9).
H. Muhammad Busrah, warga Kecamatan Nunukan Selatan mengatakan, tolak bala ini dilaksanakan pada hari Rabu pertama, dan Rabu ketiga atau akhir bulan Safar dengan tujuan untuk menolak musibah.
“Tolak Bala ini untuk membuang segala sesuatu bala atau musibah, agar kita terhindar, sehingga kita dapat aman dan tenteram,” kata Busrah.
Ketua RT 1 Nunukan Selatan, Abdul Sabad menuturkan, kegiatan ritual tolak bala ini mereka laksanakan setiap tahun.
“Kita itu ibarat orang banyak, misalnya sebuah perahu yang di dorong jika satu atau dua orang perahu itu tidak akan bergerak, maka dari itu kita membutuhkan orang banyak untuk menurunkan perahu itu. Artinya kita harus berdoa banyak orang agar bala itu dijauhkan,” ujarnya.
Sabad mengharapkan kepada generasi muda untuk tetap melestarikan tolak bala untuk meminta perlindungan dan terhindar dari musibah.
Pembacaan tolak bala ini tidak hanya di Nunukan saja, sejumlah warga di Tarakan, Bulungan dan sekitarnya turut melaksanakan.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli