Selumit Pantai Jadi Incaran Sabotase Pembakaran, Ada Apa?

benuanta.co.id, TARAKAN – Dugaan kesengajaan orang yang hendak membakar wilayah Selumit Pantai bak menjadi pertanyaan besar. Apa sebenarnya motif dan penyebab yang melatar belakangi dugaan kesengajaan ini?

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Benuanta di lapangan, insiden dugaan kesengajaan ini telah terjadi sebanyak 3 kali di wilayah Selumit Pantai. Pertama, terjadi pada bulan lalu, kedua terjadi pada 4 September 2023 dan ketiga kalinya terjadi pada 5 September 2023. Adapun kejadian ini selalu menghantui warga sekitar pada dini hari.

Diberitakan sebelumnya, salah satu sisi dari satu rumah diguyur oleh minyak tanah oleh orang yang tidak dikenal pada 00.00 dini hari. Hingga saat inipun, aroma minyak tanah itu masih kuat di dinding rumah milik Siti Khadijah warga RT 20 Kelurahan Selumit Pantai.

Ia mengaku saat itu dirinya baru saja keluar dari kamar mandi rumahnya dan masuk ke kamar lalu mencium aroma minyak tanah. Ia juga tak mendengar suara apapun lantaran sudah tengah malam.

“Kalau ribut-ribut itu memang suara anak-anak lewat, motor lewat itu kan biasa sudah. Saya langsung lapor ke anak-anak yang ronda itu,” ujarnya, Selasa (5/9/2023).

Baca Juga :  Pemukulan di TPS Karang Anyar Pantai Berakhir Damai

Diketahui, terduga pelaku sebanyak 3 orang yang sebelumnya adalah orang yang sama dari kejadian di malam sebelumnya. Merasa takut dan khawatir ia pun meminta pertolongan ke Ketua RT dan sempat terdapat Babinkamtibmas untuk melakukan pengamanan awal.

Adapun rumah milik Khadijah berada pas di depan lokasi kebakaran Belakang BRI pada 22 Agustus 2023 lalu. Bangunan bekas kebakaran tampak jelas sehingga menjadi khawatir bagi warga dari dugaan kesengajaan pembakaran pemukiman ini.

“Kita juga tidak ada permasalahan dengan siapa-siapa. Kebakaran yang kemarin itu juga aneh dari rumah kosong malah,” lanjutnya.

Warga lainnya yang bermukim pas di sebelah rumah Khadijah, Mulyadi menyebutkan dirinya tengah tidur. Lalu, dihebohkan dengan suara teriakan yang menyebut aroma minyak tanah. Ia pun keluar rumah dengan menggunakan senter lalu mengarahkan ke sisi rumah Khadijah. Benar saja, tampak jelas siraman minyak tanah yang masih basah berada di dinding tetangganya itu.

“Ada petugas datang. Sempat dikejar juga pelaku. Itu di bawah lumpur lagi lari. Ada juga darah tercecer, diduga dari kaki terduga pelaku,” sebut dia.

Disinggung soal permintaan pengamanan dan membuat laporan polisi, Mulyadi mengaku hanya diminta untuk berjaga dan menggencarkan ronda malam. Ia menyakini hal ini merupakan kesengajaan. Teror ini menjadi buah bibir warga yang menduga kuat ada bekingan dibalik dugaan unsur kesengajaan ini.

Baca Juga :  Warga Juata Keluhkan Permasalahan Lahan ke Polisi

“Pasti dibayar itu disuruh membakar wilayah sini. Tidak mungkin lah kalau tidak dibayar. Pasti ada targetnya. Kalaupun mencuri belum ada juga barang-barang hilang,” bebernya.

Dilanjutkannya, ketiga terduga pelaku menggunakan motor Repsol Honda Blade berwarna orange. Warga menduga peran-peran ketiga terduga pelaku sudah dibagi-bagi.

“Yang satu tinggi celana panjang pakai baju merah. Itu badannya licin, susah betul ditangkap. Tetap lari di bawah lumpur. Ada lagi satunya pakai sweater itu. Ada juga yang perannya memang berboncengan. Itu semua orang baru kita tidak kenal juga,” tegas Mulyadi.

Terpisah, Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona mengatakan akan menekankan ke personel guna melakukan patroli di wilayah tersebut.

Kapolres mengakui keterlambatan pihaknya dalam mengetahui informasi dugaan kebakaran yang disengaja. Ia juga akan turun melakukan pemetaan dan mempelajari langsung lokasi wilayah Selumit Pantai bersama unsur pengamanan lainnya.

“Kita sudah tahu juga kondisi di sana, jalannya sempit, padat penduduk. Kita minta masyarakat kalau ada hal itu langsung kita tindaklanjuti,” sebutnya.

Baca Juga :  Jelang Nataru 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Masih Stabil

Ia pun meminta agar warga sadar akan ancaman ini dan melaporkan. Mantan Kapolres Bulungan menegaskan belum terdapat laporan resmi yang masuk. Hal ini tentu kembali ke warga sekitar agar mekanisme untuk mengungkap terduga pelaku dapat berjalan sesuai prosedur hukum.

“Sampai saat ini anggota kami masih melakukan penyelidikan. Laporan resmi belum ada kita terima, tapi kita pro aktif dengan melakukan penyelidikan di sana,” kata dia.

Menurutnya, peran warga dari insiden ini sangat penting, terlebih lokasi tersebut terbilang padat penduduk yang seharusnya waspada ketika terdapat orang baru memasuki wilayah Selumit Pantai. Kapolres menambahkan akan terdapat program revitalisasi untuk mengaktifkan kembali Sat Kamling agar masyarakat Tarakan mendapatkan manfaatnya.

“Pos Kamling harus aktif. Yang saya lihat kalau posnya aktif itu aman saja. Masyarakat harus bersatu, kalau ada warga yang bukan warganya harus diketahui. Yang mau keluar masuk harus dikenali juga sama RT di situ,” pungkas perwira melati dua itu. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Nicky Saputra 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *