benuanta.co.id, TARAKAN – Misteri kematian Nabila Putri (21) pasca ditemukan mayatnya di dalam indekosnya masih menyisakan pertanyaan. Tak ditampik, polisi menduga kuat adanya unsur pembunuhan dari gadis asal Sukabumi tersebut.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Tarakan telah memeriksa 10 orang saksi yang saat ini sudah bertambah menjadi 15 saksi. Dari keterangan belasan saksi itu, ditegaskan Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra telah mengarah ke terduga pelaku.
“Namun, kita masih butuh pembuktian untuk menguatkan,” tegasnya, Ahad (3/9/2023).
Janggalnya kematian ini pun membuat pihaknya meminta bantuan terhadap Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Jatim yang telah melakukan olah TKP pada Rabu, 30 Agustus 2023 lalu. Alhasil, Puslabfor mendapati beberapa clue diantaranya bercak sperma dan DNA darah di kasur tempat Nabila ditemukan.
“Kami masih mencari alat bukti yang lain Kami berencana membuka police line di TKP. Selanjutnya kami mencari barang-barang yang mungkin ada petunjuk lain atau melakukan penggeledahan di TKP tersebut. Insyaallah ada petunjuk lain yang kami dapatkan,” bebernya.
Randhya menegaskan, hal ini kuat mengarah ke pembunuhan. Sehingga yang masih dalam lidik adalah barang bukti yang kuat mengarah ke pelaku. Sembari menunggu hasil olah TKP dari Puslabfor Polda Jatim
“Ini murni pembunuhan. Terkait pembunuhan berencana kami masih lakukan penyelidikan. Karena barang berharga milik korban yang hilang adalah dompet dan handphone,” sambung dia. .
Perwira balok tiga itu melanjutkan, untuk hasil otopsi sendiri belum dapat diketahui. Begitupula dengan hasil DNA dan dan sperma yang baru dapat diketahui dalam dua minggu ke depan.
Menelisik dari penemuan Nabila pada Sabtu, 26 Agustus 2023 lalu, ia ditemukan tak bernyawa dengan kondisi wajah yang membiru akibat lilitan kabel di lehernya.
Diketahui, ia merupakan wanita tunasusila yang kerap melayani jasa booking out di indekosnya Jalan Lumpuran RT 16, Kelurahan Kampung Satu Skip, Tarakan Tengah.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli