benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) tengah fokus meningkatkan keanekaragaman industri dan perdagangan produk unggulan daerah.
Hal tersebut sesuai dengan fokus tema pembangunan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kaltara tahun 2024 mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Kaltara Bertius, menjelaskan jika tema tersebut realisasinya yakni berfokus untuk membangun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar bisa bergerak lebih maju dan mampu berdaya saing.
“Kita ada 12 fokus pembangunan tahun 2024, yakni salah satunya kualitas industri unggulan. Bagaimana industri bisa berdaya saing, termasuk dari sisi kelembagaan pariwisata. Kita ini punya potensi pariwisata yang bagus, industri pariwisata kita belum bergerak sama sekali,” ucapnya, Rabu (30/8/2023)
Dari 12 fokus pembangunan yang ada di Kaltara pada tahun 2024, ia berkeinginan hal tersebut dilakukan tidak konvensional. Tetapi, bagaimana bisa ikut dalam tranformasi ekonomi.
“Sehingga kita mendorong inovasi daerah agar bisa dikembangkan oleh para pihak,” jelasnya.
Agar menjaga fokus pembangunan nantinya bisa berjalan dengan baik, tentu ketertiban dan stabilitas wilayah menjadi perhatian. Kemudian akselerasi pengembangan, penyebaran wilayah industri.
“Kita fokuskan kepada perlindungan sosial masyakarat, karena pasca Covid-19 ini ada beberapa daerah yang masih rawan, yang perlu intervensi,” terangnya.
Adapun untuk sisi penganggarannya untuk tahun 2024, masih fokus pada enam aspek, yakni salah satunya mandatory spending yang meliputi kesehatan, pendidikan, standar pelayanan minimal. Kedua yaitu pengendalian inflasi, yang juga menjadi indikator daerah apakah perkembangan ekonominya bagus atau tidak.
Lanjutnya,, hal itu juga sejalan dengan prioritas atau kebijakan pemerintah pusat yang berkaitan dengan pengguna produk dalam negeri. Selanjutnya karena mendekati pemilu, kata Bertius, otomatis belanja harus diarahkan.
Kemudian penurunan angka kemiskinan ektrim ke nol persen. Sebut Bertius, kaltara masih di angka 0,63 persen. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Yogi Wibawa