Pembangunan PLBN Jalur Sungai di Labang Dipastikan Rampung Tahun Ini

benuanta.co.id, NUNUKAN – Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Labang di Kecamatan Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara dipastikan rampung tahun ini.

Sekretaris Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD) Nunukan, Yance Tambaru mengatakan, dari informasi di Minggu ke 142 pengerjaan, realisasi fisik pembangunan PLBN Labang telah mencapai angka 98,220 persen.

“Kalau kita mengacu pada kontrak kerja pembangunan PLBN Labang, maka dipastikan tahun ini sudah rampung,” kata Yance kepada benuanta.co.id, Kamis (31/8/2023).

Baca Juga :  Antrean BBM di Berau Mengular, Pertamina Beri Dua Pilihan

Bahkan, dari laporan pihak pelaksana dilapangkan yakni PT Adhi Karya (Persero), saat ini pengerjaannya sudah masuk tahap akhir yakni finishing.

Diungkapkannya, pembangunan PLBN ini sendiri menggunakan dana sebesar Rp 210.786.274.000, yang mana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).

Yance membeberkan, untuk biaya jasa manajemen konstruksinya sendiri senilai Rp4.139.000.000, dengan waktu pelaksanaan yang sama yaitu 1.010 hari.

Baca Juga :  Sampaikan soal Food Estate, Menhan Prabowo Respon Positif Masukan Ketua HIPMI Kaltara 

“Kalau untuk pelaksananya sendiri dikerjakan oleh PT Elsada Servo Cons dan PT Bintang Perkasa Sejati, KSO,” ungkapnya.

Meski hampir rampung, namun Yance mengatakan selama proses pembangunannya juga pihaknya mendapati sejumlah kendala dan tantangan di lapangan.

“Tentu banyak kendala, apalagi ini pembangunan PLBN pertama via jalur sungai di Indonesia,” ucapnya.

Ia menyampaikan, sejumlah kendala yang pihaknya terima dari laporan pelaksana di lapangan ialah saat proses suplai material batu bronjong dan retaining wall dan sejumlah material pembangunan lainnya.

Baca Juga :  Melalui Batik Lokal, Kelompok Disabilitas Bisa Mandiri

Tak hanya itu, sejumlah alat berat seperti, ekskavator dan traktor sering mengalami kerusakan berat akibat pemakaian lantaran kondisi medan yang cukup ekstrem.

“Kalau dari pihak pelaksana juga sudah menyampaikan, setelah pembangunan selesai ini, mereka juga masih punya waktu pemeliharaan sampai 27 Februari 2024 mendatang,” tandasnya.(*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *