benuanta.co.id, TARAKAN – Tumpukan pasir tebal di badan jalan membuat tim penyapu jalan harus bekerja ekstra.
Berdasarkan pantauan benuanta.co.id di Jalan Jenderal Sudirman pada Selasa (29/8/2023) pukul 23.36 WITA. Tampak tim penyapu jalanan tengah mengumpulkan sejumlah pasir di tepi jalan.
Amir (45) tim penyapu jalanan menjelaskan, titik penyapuan dimulai dari gedung gabungan dinas hingga lampu merah ladang. Pengerjaan tersebut dilakukan dua orang petugas.
“Setelah banjir, ada banyak pasir sehingga membuat kami kewalahan,” tuturnya usai menyapu jalanan.
Amir mengungkapkan, jam kerja dimulai pada pukul 21.00 WITA hingga selesai. Namun sayangnya, saat melakukan tugas, Amir enggan menggunakan masker saat menyapu jalan hal tersebut dinilai berbahaya.
“Saya malah sesak saat menggunakan masker saat kerja,” imbuhnya.
Kabid Pengelolaan Sampah dan LB3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan, Edhy Pujianto menjelaskan, untuk tanggulangi endapan sedimen di bahu jalan, pihaknya mengerahkan support team (Penyapu malam dan pembersihan pasir).
Ia menambahkan, pasca banjir tim penyapu jalanan harus bekerja ekstra akibat tumpukan pasir di sepanjang jalan
Edhy mengatakan, rutinitas penyapuan pasir pada bahu jalan dilakukan pada malam hari di tengah minimnya aktivitas warga.
“Dari hasil pasir yang telah dikumpulkan, nantinya pasir tersebut akan diangkut oleh petugas kami menggunakan kendaraan,” ucapnya.
Nantinya, akan dilanjutkan oleh tim penyemprot pembersih jalan pada pagi maupun siang di lokasi tumpukan pasir.
“Ada juga road sweaper (penyapu jalan) untuk mengcover wilayah yang tidak ada petugas penyapu pasir,” terangnya.
Namun, lantaran armada tersebut masih mengalami kerusakan dan menunggu proses perbaikan.
Sementara, Amir (45) tim penyapu jalanan menjelaskan, titik penyapuan dimulai dari gedung gabungan dinas hingga lampu merah Ladang.
Reporter: Okta Balang
Editor: Ramli