DPRD Kaltara Soroti Kasus Kebakaran di Tarakan

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Maraknya musibah kebakaran yang ada di kota Tarakan, menjadi perhatian masyarakat. Pasalnya, dalam sebulan terjadi dua kali kebakaran.

Andi Hamzah Wakil Ketua DPRD Kaltara, mengatakan dengan banyaknya musibah kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini. Ia berencana memanggil pihak PLN, BPBD, Dinas Sosial, kabupaten dan kota se Kaltara untuk membuat suatu pola agar PLN bisa memperbaiki aliran listrik di rumah padat penduduk.

“Sekarang ini kan banyak orang menyambungkan listrik sembarangan, bahkan terkesan semerawut. Saya akan ambil momen ini untuk membuat penekanan kepada pemerintah kabupaten kota untuk antisipasi,” ucapnya, Senin (28/8/2023).

“Kan kebakaran selama ini disebabkan akibat korsleting listrik, nanti kita panggil PLN dan OPD terkait seperti BPBD, Pemadam dan juga satpol PP. Pokoknya semua OPD terkait kita undang untuk mencari sebuah formula, supaya tidak lagi terjadi kebakaran yang disebabkan arus pendek,” ucapannya pada benuanta.co.id.

Selain itu, sulitnya akses armada pemadam kebakaran untuk masuk di wilayah padat penduduk seperti kejadian kebakaran yang baru-baru ini terjadi, sebetulnya pemerintah kota harus menambah mesin-mesin portabel di kawasan padat penduduk.

“Ketika ada kejadian atau kebakaran mesin itu sedikit banyaknya bisa membantu. Dan mesin-mesin itu diberikan kepada pihak RT untuk mengelola dan merawat, sehingga tidak ada lagi beban anggaran dari pemerintah. Pemerintah cukup mengadakan mesin portabelnya,” uangnya.

Dengan adanya bantuan mesin portabel, Andi Hamzah. Meyakini bahwa masyarakat di kawasan padat penduduk akan senang, pasalnya. Alat itu bisa menjaga wilayah masyarakat.

“Saya rasa masyarakat akan senang diberikan alat dan itu karena bisa menjaga wilayah mereka masing-masing, siapa yang mau rumahnya terbakar,” terangnya.

Untuk wilayah Kota Tarakan sebenarnya mesin portabel itu diakuinya ada. Hanya saja tidak cukup. Mesin itu berada di belakang hotel Taufik, dan di beberapa titik kota Tarakan.

“Kalau tidak salah hanya ada empat, padahal idealnya ada di setiap kawasan padat penduduk,” pungkasnya.(*)

Reporter: Ike Julianti

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *