benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Debit air sungai Kayan, beberapa hari terakhir meluap setelah terjadinya Banjir di Kecamatan Peso beberapa waktu lalu. Selain meluap, kondisi air terpantau keruh berwarna kekuningan diikuti dengan batang kayu yang hanyut.
Beberapa ruas jalan di ibu Kota ikut tergenang, sehingga membuat aktivitas masyarakat terganggu. Salah satunya di jembatan Bulu Perindu, Kelurahan Tanjung Selor Hulu, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan.
Zaki (30) warga Bulu Perindu, menuturkan naiknya debit air sungai Kayan, diperkirakan terjadi Minggu (27/8/2023) dini hari.
“Karena pas saya bangun tidur tadi pagi sekitar pukul 06.00 WITA air sudah meluap,” ucapnya.
Selain akses masyarakat yang terganggu, kondisi ini membuat layanan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Danum Benuanta, ikut terdampak, keruhnya air membuat pengolahan dimaksimalkan untuk tetap menghasilkan air bersih bagi masyarakat Bulungan.
Direktur PDAM Danum Benuanta, Winardi saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya memilih untuk tidak menghentikan aliran air ke rumah warga, tetapi belum normal tekanan air karena kemarin sempat seharian mati.
Pihaknya telah mengimbau kepada masyarakat, perihal adanya masalah ini dengan memanfaatkan akun media sosial.
“Kita sudah informasikan kepada masyarakat, sehubungan dengan kondisi air sungai Kayan banjir. Selain itu, tingkat kekeruhan terlalu tinggi, maka hal ini membuat pengolahan air bersih menjadi terganggu,” terangnya.
Dia memastikan, PDAM akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penjernihan, sehingga aliran air ke rumah masyarakat dapat kembali normal.
“Kami tetap berusaha semaksimal mungkin, agar proses penjernihan segera normal kembali,” ungkapnya.
Beberapa wilayah yang terdampak, antara lain Kecamatan Tanjung Palas, Kecamatan Tanjung Selor, Sabanar Lama, Sabanar Baru, Jelarai, Slimau dan sekitarnya.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanan,” pungkasnya.(*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Yogi Wibawa