benuanta.co.id, TARAKAN – Kebakaran yang menghanguskan satu rumah di Jalan Jenderal Sudirman RT 29 Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat tepat di belakang Kantor Pos pada 22 Agustus lalu disimpulkan api berasal dari area dapur. Hal itu diketahui melalui olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan Tim Identifikasi Satreskrim Polres Tarakan pada Rabu, 23 Agustus 2023.
Dari lokasi olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, satu unit kompor gas dengan dua tungku, selang kompor, dan sebuah panci yang terbakar. Pihak kepolisian menduga awal mula terjadinya kebakaran berasal dari bagian belakang rumah milik Endah.
“Korban baru akan membuat laporan polisi. Penyelidikan awal, pemilik rumah sedang berada di luar rumah. Sementara istri dan anaknya sedang tidur di kamar,” ujar Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra melalui Kanit Pidum, Ipda Muhamad Izzadin Abdillah, Kamis (24/8/2023).
Diketahui, antara dapur dan kamar korban, dinding rumah tersebut berbahan kayu. Setelah itu dinding dari dapur tersebut menimpa kamar. Namun, pemilik rumah yakni Endah mengaku tidak memasak. Endah mengakui, sebelum kebakaran ia dan anaknya sedang beristirahat di ruang tamu sekira pukul 14.00 Wita. Saat itu, ia tidak melihat ada gumpalan asap atau bau apapun yang terbakar.
Dari peristiwa nahas itu, terdapat satu rumah tetangga Endah yang terdampak. Namun tak hangus seluruhnya. Diakui Endah saat itu, ia pergi ke rumah orangtuanya yang berjarak 10 meter. Begitu sampai di rumah orangtuanya, anak korban menyusul dan memanggil sambil berteriak ada kebakaran.
“Pas saya keluar dari rumah orangtua, saya lihat api sudah besar di rumah saya. Saya mau masuk rumah. Tapi sudah ada ledakan,” sebut dia.
“Anak saya saat itu posisinya telah keluar rumah semua ditarik sama kakaknya. Kalau anak saya bilang, apinya itu keluar dari plafon arah belakang rumah,” imbuh Endah.
Ia mengakui, saat itu ia tidak melakukan aktivitas memasak di bagian dapur. Endah hanya memasak terakhir pada pukul 06.30 Wita dengan menggunakan kompor gas alam. Sementara posisi tabung gas ada di belakang rumahnya.
“Sekarang saya tinggal sama orangtua. Kerugian sudah tidak tahu. Karena ini kan rumah orangtua, saya disuruh merawat,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Nicky Saputra
