benuanta.co.id, TARAKAN – Kapolres Tarakan menjadi narasumber dalam forum diskusi teras marjinal yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Borneo Tarakan (UBT). Kegiatan tersebut berlangsung di Kedai Doremi, Kelurahan Pamusian, Kecamatan Tarakan Tengah. Selasa (23/89/2023).
Diskusi berlangsung alot, mahasiswa, dosen maupun masyarakat menyampaikan sejumlah kritik maupun masukan yang tajam terkait kinerja kepolisian khususnya Polres Tarakan. Hal tersebut sesuai dengan diskusi yakni menyehatkan Polres Tarakan, meminta tanggung jawab Kapolres untuk mereformasi Polres Tarakan.
Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar mengapresiasi atas digelarnya teras marjinal. Melalui forum tersebut pihaknya dapat mendengarkan saran, masukan serta kritikan masyarakat.
‘’Tentunya dapat memberikan pemahaman tentang hal yang sudah dilakukan Polres Tarakan kepada masyarakat,’’ ucapnya saat mengenakan baju bertuliskan reserse.
Ronaldo mengakui jika pelayanan yang diberikan masyarakat tentu belum sepenuhnya maksimal. Namun Polres Tarakan akan terus menjalankan tugas sesuai aturan yang ada.
‘’Kami akan terus lakukan pembenahan dan terbuka terhadap proses keadilan,’’ tuturnya kepada awak media.
Ronaldo menghimbau, jika masyarakat menemui anggota Polres Tarakan melakukan pelanggaran hukum tentu bisa menyampaikan hal tersebut melalui mekanisme yang benar dengan menyajikan data dan fakta agar pihaknya dapat memberikan jawaban.
‘’Jika kesalahan di tubuh kami, tentu akan menjadi pembenahan dan kami akan memberikan mekanisme sanksi sebagai koreksi terhadap anggota kami,’’ bebernya.
Ronaldo menerangkan, dalam membangun pola pikir masyarakat yang sehat, tentu perlu menghilangkan kebiasaan tuduh menuduh atau menyampaikan hal tanpa fakta dan data. Hal tersebut bertujuan agar masukan yang disampaikan tepat dan bisa di tindaklanjuti dengan cepat.
‘’Dengan hal tersebut Polres Tarakan dapat berbenah dan semakin transparan dan akuntabel,’’ tuturnya.
Kapolres Tarakan berharap, dengan terbukanya pihak kepolisian kepada masyarakat, maka permasalahan yang terjadi di Kota Tarakan dapat diselesaikan dengan baik. Artinya, sebelum pihaknya melakukan penegakkan hukum masalah tersebut dapat dicegah melalui edukasi.
Ronaldo menyampaikan, dalam menghadapi era 4.0 masyarakat maupun mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan literasi dan wajib mengecek terhadap informasi yang ada.
‘’Kami selalu terbuka dan membuka ruang seluas-luasnya untuk transparasi dan akuntabilitas, silahkan sampaikan saran dan kritik, selama itu membangun kami akan terbuka terhadap hal tersebut,’’ tutupnya.(*)
Reporter: Okta Balang
Editor: Ramli