benuanta.co.id, TARAKAN – Meski sudah berlalu 3 hari, semarak kemerdekaan 17 Agustus masih terasa. Hal ini terlihat dari antusiasnya masyarakat yang menggelar tradisi kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 dengan lomba kecil-kecilan.
Seperti yang diselenggarakan di Kelurahan Gunung Lingkas. Ketua RT, 10 Kelurahan Gunung Lingkas, Amaludin mengungkapkan, perlombaan yang digelar berupa rangkaian. Tepat pada Kamis, 17 Agustus 2023 lalu, lomba Agustusan di wilayahnya sudah digelar, namun dilanjutkan pada Ahad, 20 Agustus 2023.
“Lombanya kita gelar sederhana seperti ada balap karung, tarik tambang, pukul air juga ada. Ada senam juga tadi pagi,” ungkapnya, Ahad (20/8/2023).
Perlombaan yang digelar ini mengundang antusias warga, khususnya RT 9 dan 10 Kelurahan Gunung Lingkas. Ramai perkumpulan warga yang terdiri dari semua kalangan untuk menyaksikan perlombaan yang digelar sekali setahun itu.
“Kita sudah siapkan sebelum 17 Agustus, jadi perlombaannya 3 hari. Tanggal 17,20 dan 27 nanti ada panjat pinang,” imbuhnya.
Menariknya, dana untuk menggelar tradisi 17an ini dikumpulkan dari pribadi warga itu sendiri. Beberapa toko-toko di wilayah tersebut pun juga turut memberikan sumbangsih. Amal menambahkan, selain merayakan semarak 17 Agustus, acara seperti ini guna mempererat silaturahmi antar warga.
“Ya kita mempererat silaturahmi saja. Karena untuk meramaikan ulang tahun Indonesia. Ini juga setiap tahunnya kita gelar,” tuturnya.
Sementara itu, Kelurahan Karang Anyar Pantai juga turut memeriahkan hal yang sama. Dikatakan tokoh masyarakat setempat, H. Yancong rangkaian perlombaan telah dilakukan 10 hari sebelum 17 Agustus. Adapun puncaknya, pihak panitia menyerahkan hadiah pada Sabtu, 19 Agustus 2023 malam tadi.
“Dari semuanya perlombaan, hadiah yang dibagikan juga, itu semua dari warga. Jadi begitu cinta nya warga dengan negara kita,” tukasnya.
Perayaan 17san tahun ini di wilayahnya, dijelaskan Yancong lebih meriah. Lantaran terdapat lomba menyanyi untuk anak dan dewasa.
Terpantau, warga juga antusias dalam menyaksikan lomba menyanyi. Anak-anak dan dewasa yang turut serta juga melakukan persiapan sedemikian rupa. Hal ini tampak dari balutan kain di badan mereka yang lengkap dengan pernak-pernik juga riasan wajah.
“Pendanaan dari warga dan untuk warga lagi. Semua kalangan terlibat dalam tradisi kemerdekaan ini,” pungkasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli
