benuanta.co.id, TARAKAN – Polres Tarakan mulai melakukan pemetaan terhadap kejahatan siber menuju Pilkada 2024. Tak hanya itu, polisi juga melakukan persiapan guna deklarasi terhadap publik agar pemilu terhindar dari hoaks dan ujaran kebencian.
Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona menegaskan sejauh ini kontestasi politik 2024 masih terpantau aman di Tarakan. Pun dengan hasil patroli siber yang pihaknya lakukan menunjukan hasil yang positif.
“Masih terpantau kondusif semua. Kita jaga koridor demokrasi. Kalau orang menyoroti atau memberikan pendapat tidak papa. Yang penting jangan berita bohong, ujaran kebencian dan sara,” tegasnya, Kamis (18/8/2023).
Dilanjutkan Kapolres, pihaknya siap dalam menghadapi oknum-oknum nakal yang menyalah gunakan sosial media guna kepentingan politik. Personelnya pun telah dibekali dengan pelatihan khusus dengan Badan Pengawas Pemilu seperti Sat Shabara untuk pengendalian massa.
“Kita harapkan semoga itu tidak diperlukan. Kalau kita aman saja kita tidak perlu tugaskan itu. Tapi tetap kita siapkan. Simulasi tetap ada, tapi masih menunggu hasil koordinasi mengenai waktunya dengan Polda Kaltara,” lanjutnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra menambahkan ia telah menugaskan beberapa anggotanya untuk siaga patroli siber. Patroli siber yang dilakukan pun menyasar akun-akun sosial media yang ada kaitannya dengan kampanye.
Bukan hanya media sosial, pihak kepolisian akan memantau pemberitaan yang kemungkinan besar hoaks dan mengandung unsur tindak pidana.
“Apalagi media sosial itu mudah kampanye. Seperti meme yang dibuat juga,” tambahnya.
Menyoal akun yang diindikasikan melakukan pidana siber, pihaknya akan terlebih dahulu menganalisa isi dari informasi yang disebarkan. Namun, dari serangkaian patroli siber pihaknya juga berencana mendirikan pos pengaduan.
“Tapi masih kita pikirkan mekanismenya. Untuk postingan itu kalau menjatuhkan lawan ya kita lihat dulu apa isinya apakah ada kebohongan juga,” tuturnya.
Perwira balok tiga itu mengungkapkan kesiapan personel juga dimaksimalkan. Pihaknya akan koordinasi dengan unsur Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) guna menerima pelatihan lanjutan.
“Kita sudah ada group WhatsApp juga untuk monitoring bersama Gakkumdu,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa