benuanta.co.id, BERAU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di wilayah Labanan Kecamatan Teluk Bayur.
Berdasarkan pantauan benuanta.co.id, tim gabungan lintas sektor dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, KPHP, Manggala Agni dan masyarakat peduli api (MPA) bergerak cepat mencegah kebakaran meluas.
Tak hanya itu, Wakil Bupati Berau, Gamalis, pun turut memantau langsung upaya pengendalian karhutla di lapangan.
“Pengendalian hari ini turut hadir Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD, Nopian Hidayat dan Kepala Kampung Labanan Jaya, Rahkmat Kholis serta Labanan Makmur, Mupid Datusahlan,” ungkapnya Sabtu (12/8/2023).
Lebih lanjut, kata dia, suhu panas yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir beresiko tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Karena di Kabupaten Berau terdapat beberapa titik rawan terjadinya kebakaran. Antisipasi dan juga pencegahan dini harus dilebih digalakkan dengan melibatkan semua stakeholder terkait,” ujarnya.
Bahkan pihaknya menjelaskan karhutla memberikan dampak negatif terhadap kerusakan alam, ekosistem flora dan fauna, hingga gangguan kesehatan masyarakat akibat asap dari karhutla.
“Kami pun meminta tim teknis untuk terus memprioritas upaya pencegahan, maupun penyiapan sarana dan prasarana pengendalian karhutla,” ucapnya.
Termasuk ia mengimbau kepada penegakan hukum tanpa kompromi terhadap pelaku kebakaran hutan dan lahan.
“Terlebih sosialisasi dini sudah sering dilakukan. Apalagi infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai tingkat bawah dan melibatkan semua unsur pemerintahan dan masyarakat,” bebernya.
Berdasarkan data yang ada, disampaikan Gamalis, sepanjang Agustus sudah kurang lebih 55 hektare lahan terbakar dengan 30 kejadian dan terdahsyat karhutla terjadi di wilayah Tanjung Batu dan juga Labanan
“Yang kita perlukan saat ini diantara mempersiapkan titik titik sumber air, memperkuat tenaga yang membantu di lapangan dan juga kita harapkan peran perusahaan swasta untuk bersama sama mencegah dan mengendalikan karhutla,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Yogi Wibawa