benuanta.co.id, TARAKAN – Penggunaan sepeda listrik marak dipergunakan siswa SD maupun SMP untuk pergi bersekolah. Padahal tujuan sistem zonasi dapat mengurangi biaya transportasi.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan, Thamrin Toha menjelaskan, sepeda listrik bagus dalam mengurangi emisi udara. Namun penggunaannya harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan lalu lintas.
“Jadi kita harapkan untuk anak-anak yang sudah memiliki SIM itu yang diperbolehkan,” ucap Thamrin saat di temui di SDN 028 Tarakan.
Dalam hal ini Thamrin mengharapkan agar anak yang belum cukup umur untuk tidak membawa sepeda listrik saat ke sekolah. Untuk siswa SMP seharusnya belum waktunya untuk menggunakan sepeda motor.
“Kecuali pelajar SMA, itu pun ia harus duduk di kelas dua dulu baru boleh mengendarai motor, untuk SD dan SMP kami sarankan untuk menggunakan sepeda,” terang Thamrin. Rabu (9/10/2023).
Thamrin menilai Kota Tarakan seharusnya memiliki jalur khusus untuk pengendara sepeda. Dengan adanya jalur tersebut, para pelajar dapat tertib dan aman saat berkendara. Dalam hal itu, Disdik Kota Tarakan berencana mengagas jalur khusus sepeda.
“Dengan adanya jalur sepeda, mereka tidak masuk ke tengah jalan guna menghindari kecelakaan,” ungkapnya.
Thamrin menerangkan, konsep zonasi sebenarnya pelajar yang tinggal dekat dari lingkungan sekolah. Dengan itu para pelajar bisa berjalan kaki atau menggunakan sepeda.
“Jadi para pelajar tidak perlu lagi diantar orang tuanya ke sekolah,” ujarnya.
Thamrin mengakui, saat ini ada banyak pelajar enggan berjalan kaki maupun bersepeda saat pergi ke sekolah. Padahal hal tersebut sangat baik untuk kesehatan.
“Saya menyarankan kepada pelajar, lebih baik berjalan kaki atau menaiki sepeda saat bersekolah, hal itu dinilai membantu pemerintah untuk mengurangi polusi,” tutupnya.(*)
Reporter: Okta Balang
Editor: Ramli