benuanta.co.id, TARAKAN – Ramai mencuat di media sosial terkait kecelakaan tunggal akibat jalan berlubang. Hal tersebut dinilai mengancam keselamatan bagi sejumlah pengguna jalan apalagi sampai memakan korban luka maupun jiwa.
Berdasarkan pantauan benuanta di sejumlah ruas jalan miliki Pemerintah Kota (Pemkot), tampak sejumlah jalan berlubang dengan berbagai jenis kerusakan parah tampak menghiasi pemandangan kota. Baru ini di Jalan Niaga II, Kelurahan Karang Balik, Kecamatan Tarakan Barat, seorang pengendara beserta anaknya mengalami luka-luka lantaran melalui lubang yang tidak terlihat akibat tergenang oleh air.
Yohan (44) pengguna jalan menjelaskan, masyarakat perlu berhati-hati terhadap lubang yang tersembunyi kala hujan. Dalam pengakuanya ia pernah mengalami luka-luka akibat melintasi lubang yang tidak terlihat.
“Saat hujan, badan jalan digenangi oleh air akibatnya saya tidak mengetahui ada lubang yang tersembuyi, akibatnya motor saya menghantam lubang yang menyebabkan sejumlah kerugian yang dialami,” ungkap kekesalanya.
Yohan hanya berharap agar Pemkot Tarakan dapat memperhatikan kondisi keselamatan masyarakat. Jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan timbul korban.
Saat dikonfirmasi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tarakan Sabudi menjelaskan, Pemkot melalui DPUTR sudah pernah melakukan peninjauan terhadap Jalan Niaga I.
“Kami sudah pernah melakukan peninjauan, apakah jalan tersebut sudah dilaksanakan lalu kembali kembali berlubang kami belum tau pasti, tentu akan kami konfirmasi kembali terkait jalan tersebut,” ucap Sabudi.
Sabudi mengatakan, jika pihaknya telah melakukan perbaikan sebanyak dua kali pengerjaan di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di lampu merah simpang empat THM. Namun diketahui jalan tersebut kembali berlubang.
Guna memecah persoalan tersebut, DPUTR akan mengandeng konsultan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di sejumlah titik jalan berlubang salah satunya di simpang empat lampu merah area THM.
Sejumlah upaya gencar dilakukan DPUTR guna mengatasi lubang pada jalan dengan menutup bagian pada kubangan jalan, namun jalanan tersebut kembali rusak. Setelah cermati kasus tersebut timbul lantaran munculnya air dari bawah aspal.
“Kami akan mempelajari permasalahan utamanya karena, jika ditambal secara terus menerus bisa dipastikan dana pegerjaan akan habis namun permasalahanya tidak selesa,” terangnya, Selasa (9/8/2023).
Sabudi menerangkan, pada dasarnya kerusakan jalan di Kota Tarakan telah tercatat di bagian Bina Marga. Dalam hal ini pihaknya telah melakukan peta skala prioritas jalan yang akan diperbaiki, namun pengerjaanya tetap berdasarkan urutan yang lebih diutamakan. DPUTR telah mengupayakan pengerjaan jalan melalui dana yang ada.
“Pada dasarnya kami bersedia dalam mengerjakan sejumlah jalan berlubang di Kota Tarakan, namun kami memiliki keterbatasan anggaran. Hal tersebut pun tidak bisa dikerjakan secapatnya lantaran terdapat sejumlah proses seperti pengusulan, penetapan maupun pelaksanaanya,” tutupnya. (*)
Reporter: Okta Balang
Editor: Yogi Wibawa