benuanta.co.id, NUNUKAN – Nasib malang Otong (70) warga Desa Balansiku, Kecamatan Sebatik yang ditemukan tewas mengenaskan di kebun sawit diduga kuat nyawanya telah direnggut oleh anaknya sendiri.
Dugaan itu bukan tanpa dasar, dari keterangan Ketua RT 2, Desa Balansiku, Alias mengatakan sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Otong sempat dilaporkan hilang ke pihak kepolisian.
“Korban ini sempat tidak pulang rumah satu malam, jadi saat dicari oleh warga dan polisi. Korban ditemukan sudah meninggal dunia Minggu (6/8) siang,” kata Alias kepada benuanta.co.id, Senin (7/8/2023).
Dugaan korban telah dibunuh diperkuat karena kepala korban terdapat luka. Bahkan, pelaku pembunuhan diduga dilakukan oleh anak kandung dari korban.
“Dibunuh anaknya, karena sebelum korban ini tidak pulang rumah dan didapat meninggal, istrinya cerita kalau korban dan anak bujangnya sempat bertengkar hebat,” ungkapnya.
Namun, Alias menyampaikan jika ia belum mengetahui penyebab terjadinya pertengkaran antara anak dan bapak tersebut. Sementara itu, mayat korban ditemukan tak jauh dari tempat kediaman korban.
Selama ini, lanjut Alias, korban tinggal bersama dengan istri, satu anak perempuan dan satu anak laki-lakinya yang diduga merupakan pelaku.
“Anaknya yang laki-laki ini masih bujangan, belum menikah, umurnya sekitar 30 tahunan, kenapa kita bilang pelakunya dia, karena dia ada bertengkar dengan korban, saat korban didapat pelaku ini tidak ada di rumah,” ucapnya.
Lalu, terkait informasi jika terduga pelaku mengindap penyakit gangguan kejiwaan, Alias menyampaikan jika ia tidak bisa memberikan keterangan terkait hal itu. Sebab sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak medis yang mengatakan jika yang bersangkutan memiliki gangguan kejiwaan.
“Kalau untuk itu, kita tidak bisa bilang gangguan jiwa, karena tidak ada keterangan resmi dari tim medis, tapi memang si pelaku ini orangnya emosional dan suka marah-marah,” ujarnya.
Bahkan, Alias menyampaikan jika terduga pelaku pernah dipasung sekitar tiga hari lantaran pernah melakukan tindak kekerasan.
“Pernah memang dipasung tiga hari, itu karena dia mau tikam orang, tapi itu kejadiannya sudah beberapa tahun yang lalu,” jelasnya.
Disampaikannya, lantaran hingga saat ini terduga pelaku masih melarikan diri, ia dan warga sekitar telah diimbau oleh poilisi apabila melihat atau mengetahui keberadaan pelaku agar segera melaporkan ke pihak berwajib.
“Kita hanya diimbau, kalau melihat pelaku langsung laporkan ke polisi,” tandas Alias.
Sementara itu, hingga saat ini, polisi juga masih melakukan pengejaran dan pencarian pelaku yang melarikan diri.
“Kita masih melakukan penyelidikan dan pengejaran, semoga terduga pelakunya secepatnya kita temukan,” kata Kapolsek Sebatik Timur, IPTU Muhammad Ricko Veandra.
Ricko juga mengatakan, untuk mengantisipasi pelaku melarikan diri meninggalkan pulau Sebatik, pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran polsek yang ada di Pulau Sebatik untuk memeprkat pengaman di pintu-pintu perbatasan. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Yogi Wibawa