benuanta.co.id, TARAKAN – Masyarakat Kelurahan Mamburungan mengeluhkan alokasi pupuk subsidi yang dinilai sulit untuk didapatkan. Padahal pupuk subsidi sudah seharusnya disalurkan bagi petani yang tergabung ke dalam kelompok tani.
Salah satu masyarakat, Andi Arfan mengatakan mayoritas masyarakat di wilayah Mamburungan memang berprofesi sebagai petani. Permasalahan yang ada saat ini, beberapa petani memang sempat mendapatkan alokasi pupuk subsidi namun informasi terakhir data petani tersebut dihilangkan dari kelompok tani itu sendiri.
“Karena memang kalau perbedaan pupuk subsidi itu sangat jauh dengan yang non subsidi,” katanya, Jumat (4/8/2023).
Perbedaan harga pupuk pun dinilai jauh, jika pupuk non subsidi memiliki harga Rp 650 ribu per kilogram, pupuk subsidi dapat didapatkan dengan harga Rp 150 ribu saja. Dampak dari petani yang tidak mendapatkan pupuk subsidi ini membuat hasil panen yang kurang maksimal.
“Ada beberapa kelompok tani. Kira-kira 75 persen yang tidak dapat. Kita juga belum ada konsultasi dan kordinasi dengan dinas terkait. Kalau bisa dinas terkait bisa memberi pencerahan juga ke petani,” harapnya.
Rerata petani di Kelurahan Mamburungan telah tergabung ke dalam kelompok tani, yang mana menjadi persyaratan untuk menerima alokasi pupuk subsidi. Dilanjutkan Andi Arfan, mayoritas petani menanam tanaman jenis holtikultura.
“Itu ada kartu keanggotaannya untuk dapat mengambil pupuk subsidi. Malah yang terakhir itu bagi petani yang punya kartu malah tidak bisa mengambil, harus ketua kelompoknya yang mengambil, ya seperti dipersulit,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona mengungkapkan akan melakukan pendalaman terkait keluhan masyarakat Mamburungan yang disampaikan.
“Kita akan selidiki. Mungkin kita belum tahu juga apakah ini memang kurang pupuk subsidinya atau memang ada penyimpangan,” ungkap dia.
Ia juga membenarkan, bahwa terdapat petani yang sudah terdaftar sebagai anggota kelompok tani tidak mendapatkan alokasi pupuk subsidi. Langkah yang akan diambil, dikatakan Kapolres akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang berwenang dalam penyaluran bantuan pupuk itu.
“Kalau ada dugaan penyimpangan kita selidiki pasti. Nanti kita koordinasikan ke pihak terkait,” singkatnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa