benuanta.co.id, Berau – Jembatan pejalan kaki di kawasan wisata Labuan Cermin, Kecamatan Biduk-Biduk dikunjungi langsung oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas. Kunjungan kerja itu dilakukan bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Berau Rabu (2/8/2023) pagi.
Bupati mengatakan Pemkab Berau bakal segera membenahi lokasi tersebut dalam waktu dekat ini.
“Dengan menggunakan anggaran yang berasal dari kas daerah atau APBD Berau. Ya semoga tahun ini, atau kemungkinan tahun depan sudah mulai dikerjakan renovasi jembatan itu,” ungkapnya Kamis (3/8/2023).
Dirinya pun telah meminta kepada instansi terkait, untuk melebarkan serta meninggikan jembatan penghubung sosial masyarakat tersebut.
“Soalnya selain untuk kepentingan wisata, lokasi itu kerap digunakan nelayan untuk membongkar hasil tangkapan dan mengangkut ikan menggunakan roda empat,” ujarnya.
Bila jembatan itu telah diperbaiki, Sri Juniarsih Mas bakal melarang kendaraan dengan bobot di atas 1 ton untuk melintas. Sebab, jembatan hanya akan difungsikan untuk para pemotor dan pejalan kaki, baik warga sekitar maupun wisatawan yang bertandang ke Berau.
Terpisah, Kepala Dishub Berau, Andi Marewangeng menambahkan bakal menjalankan arahan Bupati Berau terkait peningkatan jembatan itu.
“Hanya saja, kami masih akan mempertimbangkan alokasi waktu dan kemampuan anggaran untuk renovasi jembatan itu. Kita liat dulu anggarannya ya, anggaran kita besar dan kerjanya harus terukur,” bebernya.
Tak hanya itu, pihaknya menegaskan bila perencanaan renovasi jembatan tersebut telah rampung.
“Sementara untuk proses lelang pengerjaan fisik jembatan masih akan dilelang dalam waktu dekat ini,” tuturnya.
Dirinya juga memberikan catatan, bila perbaikan jembatan tersebut dikerjakan dalam masa anggaran perubahan maka berpotensi proyek tersebut bakal dinilai asal-asalan lantaran dikejar waktu.
“Paling memungkinkan pada tahun depan melalui APBD 2024.
Kemudian saat ditanyakan soal anggaran yang dibutuhkan, Andi Ewang sapaan akrabnya menyatakan bila renovasi jembatan itu membutuhkan anggaran sekitar Rp 300 juta.
“Namun angka itu baru perkiraan. Angka pasti baru akan muncul, bila telah mendapatkan hasil penghitungan oleh pejabat teknis proyek jembatan. Ya yang jelas itu tidak mungkin pakai mekanisme PL (penunjukan langsung) itu pasti lelang,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Nicky Saputra