benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Menanggapi kekecewaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung, terhadap Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), terkait tidak diikutsertakannya beberapa atlet KTT dalam ajang pra Pekan Olahraga Nasional (PON) direspons Ketua KONI Kaltara, Muhammad Nasir.
Belum lama ini Bupati KTT, Ibrahim Ali sempat menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap kepengurusan KONI Kaltara, karena tidak dilibatkannya beberapa atlet cabang olahraga (Cabor) atau Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (Pasi) dalam ajang ajang pra PON.
“Saya menyampaikan secara tegas bahwa saya kecewa lah dengan pola kerja KONI Provinsi Kaltara yang tidak mengakomodir atlet PASI saya yang memperoleh tujuh medali emas untuk mengikuti pra PON,” kata Bupati yang akrab disapa Ibrahim.
Bahkan Ibrahim sempat mengancam untuk tidak mau terlibat lagi dalam event-event olahraga yang berada dalam naungan Koni Kaltara, jika pembinaan atletnya masih dianggap kacau seperti saat ini.
“Semuanya tidak akan kita ikutkan, saya kecewa dengan pembinaan yang dilakukan. Harusnya kan kita memberikan kesempatan ruang, peluang kepada yang sudah menjadi juara, bukan seperti ini caranya,” ujarnya.
Ketua KONI Kaltara Muhammad Nasir pun menyampaikan pernyataan kalau yang terjadi antara KONI Kaltara dengan Pemkab Tana Tidung hanyalah kesalahan dari miskomunikasi saja antara para pengurus cabor yang ada di provinsi dengan pengurus cabor di KTT.
“Saya yakin sekali ini hanya masalah miskomunikasi saja, karena kenyataannya tidak seperti itu. Apalagi dalam ajang Pra PON beberapa atlet KTT juga kita ikut sertakan,” beber Nasir, Selasa, 1 Agustus 2023.
Ia menjelaskan ada beberapa alasan mengapa atlet PASI KTT tidak diikutsertakan dalam ajang Pra PON. Selain karena Koni Kaltara lebih memilih atlet lain yang memiliki kondisi fisik dan catatan waktu yang lebih baik. Terpisahnya pelaksanaan Pra PON khusus Pasi juga menjadi alasan tidak diikutsertakannya atlet Pasi KTT.
“Si atlet memang juara Porprov, tapi kita juga mencari atlet lain yang memiliki catatan waktu yang lebih baik. Lalu Pra PON umum dan Pra PON Pasi ini ternyata juga dilaksanakan secara terpisah. Makanya juara cabor Pasi pada Porprov kemarin tidak kita bawa ke Pra PON ini,” jelasnya.
Terkait kesalahpahaman ini, Nasir juga memuji sikap Bupati KTT yang sudah menyampaikan rasa kekecewaannya secara terbuka. Menurutnya, sikap kecewa yang ditunjukan oleh bupati KTT, merupakan sikap kepedulian terhadap masa depan atlet dan olahraga Kaltara.
“Beliau sangat bijak dan berwawasan luas, sehingga wajar jika kecewa tapi saya yakin beliau ini sangat peduli dengan masa depan olahraga kita makanya beliau kecewa dan ke depan saya juga tidak ingin miskomunikasi seperti ini, terjadi lagi di Koni,” pungkasnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli