benuanta.co.id, TARAKAN – Komunitas Ikatan Pemuda Nusantara Bersatu (IPNB) menilai pemerintah tidak melindungi, menjaga bahkan menghidupi ketujuh anak yang terlantar. Pernyataan tersebut justru dibantah oleh pemerintah yang bertugas pembantuan sosial.
Kepala bidang (Kabid) Sosial, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan, Jamaludin menjelaskan jika pihaknya sudah melakukan penanganan terhadap ketujuh anak beserta keluarganya sejak tahun 2020.
‘’Adapun bentuk penanganannya berupa renovasi rumah, jaminan BPJS Kesehatan, pendidikan bahkan kebutuhan pokok selama per bulan telah disediakan pemerintah,’’ ucap Jamaludin saat ditemui di ruangannya, Kamis (27/7/2023).
Jamaludin mengatakan, selain berkolaborasi dengan kementrian sosial, pihaknya juga berkolaborasi dengan sejumlah lembaga sosial yang ada di Kota Tarakan terkait penanganan keluarga tersebut.
Pihaknya tidak sepakat terkait pernyataan dari IPNB yang menyatakan pemerintah tidak peduli terhadap persoalan sosial yang terjadi di Kota Tarakan. Secara keseluruhan pihaknya telah melakukan aktifitas seperti rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial maupun pemberian bantuan.
Jamaludin menegaskan jika pihaknya bukan hanya melakukan tindakan secara insidentil atau tindakan waktu tertentu saja melainkan berkelanjutan hingga detik ini.
‘’Jika komunitas tersebut menganggap kami tidak turun tangan mungkin saja mereka tidak melihat lantaran kami tidak pernah mempublikasikan hal tersebut,’’ terangnya.
Jamaludin menerangkan jika pihaknya terus melakukan monitoring terhadap ketujuh anak tersebut melalui pendamping sosial yang bertugas berhadapan langsung dengan keluarga tersebut.
‘’Sekalipun monitoring tidak dilakukan setiap hari, namun pendamping sosial selalu berusaha melakukan pemenuhan terhadap kebutuhan mereka,’’ tutupnya. (*)
Reporter: Okta Balang
Editor: Ramli