Polda Kaltara akan Lakukan Penyelidikan Kasus Casis Meninggal Dunia di SPN Malinau

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masih melakukan pendalaman terkait kasus meninggalnya siswa Bintara M. Dwi Cahyo Saputro saat melakukan apel malam di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kabupaten Malinau.

Diketahui M. Dwi Cahyo Saputro meninggal pada hari Minggu tanggal 30 Juli 2023 pukul 04.30 Wita, saat melakukan apel malam di SPN Polda Kaltara. Dan terkait kejadian ini Polda Kaltara pun aka segera melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait kasus ini.

“Kita masih melakukan pendalaman sehingga kita belum bisa membuat kesimpulan apakah siswa ini meninggal karena sakit, karena unsur kelalaian atau unsur kesengajaan,” kata Kapolda Kaltara, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, S.H., S.IK., M.Si. Senin 31 Juli 2023.

Baca Juga :  Kasus Pencabulan Melibatkan Anak di Bawah Umur Marak, Ini Penjelasan HIMPSI Kaltara

Saat disinggung terkait hasil test kesehatan M. Dwi Cahyo Saputro saat baru masih menjalankan seleksi penerimaan siswa Bintara Polri, Kapolda yang akrab disapa Daniel ini mengaku dirinya belum dalam memberikan pernyataan sebelum penyelidikan selesai dilakukan.

“Semuanya nanti pasti akan kita publish, jika penyelidikan kasus ini sudah selesai kita lakukan. Jadi kita tunggu saja dulu hasilnya nanti seperti apa,” ujarnya.

Meski adanya kasus ini, ditegaskan oleh Kapolda tidak akan mengehentikan proses pendidikan dan pelatihan siswa Bintara Polri di SPN Malinau. Ia membeberkan proses pelatihan dan pendidikan masih terus berjalan sesuai jadwal, sambil dilakukannya penyelidikan atas meninggalnya remaja asal Kabupaten Nunukan, Kecamatan Sebatik tersebut.

Baca Juga :  Gubernur Kaltara Salurkan Bantuan Pertanian serta Kucurkan Anggaran untuk Bangun Masjid dan Musala

“Sampai saat ini proses pelatihan dan pendidikan siswa bintara masih terus berlanjut, dan tentu para pembina juga kita ingatkan untuk melaksanakan tugas membina siswa Bintara dengan baik dan hati-hati,” tegasnya.

Ia menambahkan selama menjalankan proses pelatihan dan pendidikan, ia meminta agar para siswa Bintara jujur terkait kondisi kesehatannya, agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali.

Baca Juga :  Kasus Pencabulan Melibatkan Anak di Bawah Umur Marak, Ini Penjelasan HIMPSI Kaltara

“Cuaca dan kondisi Lapangan tentunya sangat mempengaruhi fisik dan mental para siswa yang menjalani pelatihan dan pendidikan. Sehingga kita juga berpesan agar segera melaporkan diri jika merasa ada yang tidak sehat dengan kondisi tubuhnya,” pungkasnya.(*)

Reporter: Osarade

Editor: Ramli

Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
869 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *