Ekspedisi Rupiah Berdaulat Bank Indonesia Mengunjungi 5 Pulau Terluar di Kaltara-Kaltim

Tarakan – Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) bersinergi bersama TNI Angkatan Laut atau Lantamal XIII Tarakan untuk mengawal rupiah ke wilayah perbatasan negeri seperti daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Terluar) yang dilaksanakan di Dermaga Lantamal XIII, Sabtu, 29 Juli 2023.

Berdasarkan UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Bank Indonesia diberikan amanat dan kewenangan oleh negara untuk melakukan pengelolaan uang Rupiah. Pengelolaan uang Rupiah juga merupakan salah satu tugas Bank Indonesia untuk mendukung tujuan BI, yaitu stabilitas nilai Rupiah. Dalam pengelolaan uang rupiah termasuk didalamnya pengedaran uang,  Bank Indonesia mempunyai misi untuk menyediakan uang Rupiah di seluruh wilayah NKRI dalam jumlah yang cukup, dengan jenis pecahan yang sesuai kebutuhan masyarakat  serta dalam kondisi berkualitas dan layak edar.

Pengedaran dan penggunaan uang Rupiah di seluruh NKRI merupakan hal penting dan strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena Rupiah bukan saja   sebagai alat transaksi pembayaran, tetapi Rupiah juga merupakan identitas dan alat pemersatu bangsa dan menjadi  salah satu simbol kedaulatan bangsa sebagaimana ditegaskan dalam UU Mata Uang.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara, Wahyu Indra Sukma, terdapat  3 (tiga) tantangan utama Bank Indonesia dalam mengedarkan Rupiah. Pertama, adalah kondisi geografis NKRI yang memiliki ribuan pulau (17.499 pulau, berbatasan dengan 11 negara tetangga) dengan keterbatasan infrastruktur sehingga mempengaruhi jangkauan Bank Indonesia dalam menyediakan uang kepada masyarakat, termasuk diantaranya untuk kepulauan di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Terluar (3T). Kedua, keberagaman  tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memperlakukan uang. Hal ini tentunya mempengaruhi kualitas uang Rupiah kita. Dalam konteks ini, tantangan ini perlu kami jawab dengan edukasi. Ketiga, penggunaan uang selain Rupiah sebagai alat pembayaran  khususnya di wilayah perbatasan.

Baca Juga :  Melalui Batik Lokal, Kelompok Disabilitas Bisa Mandiri

“Dalam menghadapi tantangan dan menjalankan misi tersebut  maka BI perlu melakukan kerjasama dan bergandengan tangan dengan semua elemen bangsa, termasuk dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) yang merupakan salah satu elemen bangsa yang berada di garda terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI melalui kekuatan armadanya dan operasi rutin menjangkau  seluruh pelosok tanah air dari Sabang sampai Merauke. Sinergi Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut diperlukan untuk dapat membantu keterbatasan Bank Indonesia dalam melakukan pengedaran uang Rupiah sehingga misi Bank Indonesia dalam menyediakan uang Rupiah ke seluruh wilayah NKRI khususnya wilayah kepulauan 3T dapat tercapai. Sinergi ini secara substansi mempertemukan dua kepentingan yang sama, dimana TNI AL berkepentingan menjaga kedaulatan seluruh wilayah NKRI dengan pertahanan dan BI berkepentingan menjaga kedaulatan NKRI dengan Rupiah,” terangnya melalui siaran pers.

Sinergi strategis antara TNI AL dan BI telah dimulai sejak tahun  2011, melalui kegiatan pelayanan kas keliling di daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Terpencil) di seluruh wilayah NKRI. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu penyediaan uang layak edar di pulau-pulau terluar yang sulit terjangkau dengan  transportasi umum. Selain kegiatan tersebut, juga dilakukan kegiatan lainnya meliputi sosialisasi atau edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, Program Sosial Bank Indonesia  (PSBI) bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Penyaluran PSBI dan sembako di wilayah/pulau tujuan.

Baca Juga :  Sampaikan soal Food Estate, Menhan Prabowo Respon Positif Masukan Ketua HIPMI Kaltara 

Sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2022, Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut telah melaksanakan 92 kali kegiatan Kas Keliling 3T dengan 480 pulau 3T terkunjungi. Pada tahun 2023 Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke Pulau 3T akan dilaksanakan sebanyak 17 kali di 17 Provinsi dengan target 85 pulau yang dikunjungi.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Kalimantan Utara dimulai sejak tanggal 29 Juli sampai dengan 3 Agustus 2023 dengan mengunjungi 5 (lima) pulau terluar, yaitu: Pulau Bunyu, Pulau Sebatik, Teluk Sulaiman, Pulau Derawan dan Pulau Maratua menggunakan KRI Sidat dengan membawa fisik uang tunai berupa Uang Rupiah sebesar Rp. 4.500.000.000,- (Empat Milyar Lima Ratus Juta Rupiah). Kegiatan ini melibatkan 15 orang on board  dari 7 satuan kerja yaitu Departemen Pengelolaan Uang, KPwBI Kalimantan Tengah, KPwBI Kalimantan Timur, KPwBI Purwokerto, KPwBI Bangka Belitung, KPwBI Banten dan KPwBI Kalimantan Utara.

Baca Juga :  Antrean BBM di Berau Mengular, Pertamina Beri Dua Pilihan

Selanjutnya, Komandan Lantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI Deni Herman berharap kegiatan ini dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat yang berada di wilayah 3T dengan mendapatkan uang layak edar. Melihat kondisi geografis negara Indonesia, tentunya luas wilayah dan sebaran pulau kecil menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa.

“Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri tanpa adanya persatuan dan kesatuan antar semua elemen bangsa. TNI Angkatan Laut sebagai garda terdepan dalam menjaga dan menegakkan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia, disinilah titik temu kerjasama yang dibangun antara dua elemen bangsa yaitu Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut sama-sama mejaga kedaulatan serta kesamaan kepentingan dalam mendukung pembangunan nasional,” papar Deni.

Didukung penuh oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Gubernur Kalimantan Utara yang diwakili oleh Asisten BIdang Perekonomian dan Pembangunan, Dr Bustan, SE., MSi menyebutkan salah satu bentuk dukungan Pemprov adalah pembangunan Pelabuhan Lintas Batas Negara (PLBN) yang mana memiliki kontribusi positif pada pengendalian inflasi daerah dan pertumbuhan ekonomi Kaltara. Lebih lanjut, Dr Bustan, SE., MSi menyebutkan bahwa kegiatan ERB ini adalah salah satu bentuk sinergitas Pemerintah Pusat dan Daerah melalui Bank Indonesia yang mampu membawa provinsi untuk berubah maju dan sejahtera.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *