BPOM Tarakan Sosialisasikan Obat dan Bahan Makanan Layak Konsumsi ke Desa

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Tarakan melakukan sosialisasi makanan dan obat-obatan layak konsumsi ke masyarakat di 12 desa yang ada di Kabupaten Bulungan.

Masih rawan dan minimnya informasi terhadap masyarakat desa mengenai pengawasan terhadap makanan dan minuman layak konsumsi, menjadi cikal dari adanya kegiatan sosialisasi ini.

Saat dikonfirmasi Kepala BPOM Tarakan, Herianto Baan mengatakan, sangat penting bagi masyarakat desa untuk mengetahui jenis-jenis makanan dan obat-obatan yang layak konsumsi agar tidak salah dalam membeli.

Baca Juga :  Seorang Anak Bernama Ravel Sisrullah Dikabarkan Tenggelam di Sungai, Ini Fotonya

“Tentunya ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat seperti kemasan dan tanggal kedaluwarsanya, jika kemasan pada makanan itu sudah rusak maka jangan dibeli meski tanggal kedarluwasanya. Termasuk obat-obatan,” kata Herianto, Ahad, 23 Juli 2023.

Ia meminta masyarakat agar dapat memahami jenis dan efek obat serta kondisi obat yang dijual di kalangan masyarakat.

“Ada beberapa jenis obat yang sempat dilarang dijual di toko obat, jadi masyarakat juga harus bisa membedakan toko biasa yang menjual obat dengan toko obat yang resmi seperti apotek,” terangnya.

Baca Juga :  Pemprov Upayakan Perbaikan PLTS Terpusat yang Alami Kerusakan di Antal

“Karena jika belinya di apotek maka masyrakat bisa mendapat masukan dan kadar obat yang sesuai dengan kebutuhan, karena ada yang sudah paham mengenai di situ. Jadi kebiasan untuk membeli obat di toko biasa tentu harus dihilangkan,” tambahnya.

Dalam membeli obat, Herianto juga meminta agar masyarakat jeli dengan melihat kondisi obat dan bentuk kemasannya. Pasalnya dalam beberapa kasus ada obat yang tidak bisa dikonsumsi oleh tubuh karena kondisi obat yang sudah tidak layak, meski tanggal kedaluwarsanya masih lama.

Baca Juga :  Musik Alam Fest 2k23 Digelar, Penonton Menari Bersama

“Biasanya kasus ini terjadi karena cara menyimpan obatnya yang salah sehingga obat lebih cepat rusak, sehingga sangat penting bagi penjual obat untuk memperhatikan tempat penyimpanan obatnya,” pungkasnya. (*)

Reporter: Osarade

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *