benuanta.co.id, NUNUKAN – Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Tentara Diraja Malaysia (TDM) kembali melakukan Patroli Terkoordinasi (Patkor) seri I tahun anggaran 2023. Hal itu dibuka dari upacara pembukaan Patkor di Pos Serudong Malaysia pada Kamis (20/7/2023) lalu.
Upacara ini dipimpin langsung Wadan Kolakops Rem 092/Maharajalila, Kolonel Inf Utten Simbolon dan Kasbrig Mk 5 TDM. Selain itu, dihadiri Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 621/Manuntung, Letkol Inf Deny Ahdiani Amir, Pasiops Kolakops 092/MRL, Para Perwira Mk 5 Briged TDM ,Pasi Intel Satgas Yonif 621/MTG, Pasiops Satgas Yonif 621/MTG, Pasiter Satgas Yonif 621/MTG.
“Patkor ini sangat penting, karena untuk mengetahui batas-batas wilayah antar dua negara,” terang Wadan Kolakops Rem 092/Maharajalila Kolonel Inf Utten Simbolon.
Diungkapkannya, kegiatan ini juga merupakan sarana untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan profesionalisme prajurit. Sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan jalinan persahabatan antar satuan kedua negara.
“Karena itu interaksi antar prajurit dalam patroli terkoordinasi ini merupakan sarana yang sangat efektif, dalam mewujudkan semangat kebersamaan maupun saling pengertian antar prajurit kedua negara,” ungkapnya.
Selian itu, ia menyampaikan jika Patkor tersebut juga sebagai upaya pencegahan terhadap kegiatan ilegal seperti illegal logging, illegal mining, human trafficking, pelintas batas dan kriminalitas lainnya seperti narkoba.
Terlebih, banyaknya oknum masyarakat dua negara ini yang selama ini selalu memanfaatkan celah yang ada di wilayah perbatasan untuk melakukan kegiatan ilegal.
“Jadi, dengan Patkor ini dapat mencegah kerawanan dan menciptakan keamanan dan ketahanan kawasan perbatasan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa proses menentukan garis batas kedua negara telah lama dilakukan. Bahkan, menghasilkan beberapa kesepakatan atau perjanjian di antara kedua negara serumpun dan bersahabat.
Bahkan, batas alam seperti gunung, hutan, aliran sungai yang membatasi, lalu dengan membangun batas buatan seperti patok, pendirian Pos Pamtas sepanjang garis perbatasan kedua negara, termasuk adanya Pos Gabma.
Untuk itu, Utten menekankan kepada prajurit satgas Yonif 621/Manuntung yang bertugas di perbatasan, agar senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dengan prajurit tdm yang saat ini bertugas di perbatasan.
“Yang terpenting kepada prajurit ialah lakukan tugas dengan dasar kehormatan, saya yakin apabila kalian dapat memenuhi semua itu, maka tujuan kegiatan patroli koordinasi ini senantiasa dapat dicapai sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Nicky Saputra