BPBD: 25 Kilometer Garis Pantai di Pulau Sebatik Abrasi

benuanta.co.id, NUNUKAN – Sepanjang 25 Kilometer (KM) garis pantai di Pulau Sebatik tergerus abrasi hingga Mei tahun 2023 ini.

Kasubid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Mulyadi menerangkan, setidaknya dalam satu tahun kurang lebih 5 hingga 6 KM terjadi penyusutan garis pantai yang disebabkan oleh abrasi.

“Abrasi ini bukan lagi masalah daerah tapi ini sudah jadi masalah Nasional, sebab ini sudah menyangkut garis wilayah pantai negara,” kata Mulyadi kepada benuanta.co.id, Kamis (20/7/2023).

Dijelaskannya, pada awal Februari 2020 lalu, pihaknya mencatat, abrasi menggerus sekitar 969 hektare di sepanjang pantai Pulau Sebatik, dengan 4 kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Sebatik Timur abrasi seluas 120 hektare, Kecamatan Sebatik Induk seluas 357 hektare Kecamatan Sebatik Barat seluas 416 hektare, dan Kecamatan Sebatik Utara seluas 76 hektare.

Baca Juga :  Rumah Sewa di Nunukan Hangus Terbakar, RT Akui Penyewa Orang Tertutup

Sementara itu, berdasarkan data untuk abrasi di Kecamatan Sebatik Induk telah menggerus beberapa Desa. Yakni di Desa Balansiku, seluas 5,37 Km, Desa Padaidi abrasi seluas 2,68 Km, lalu Desa Sei Manurung seluas 2,67 Km, dan Desa Tanjung Karang hingga seluas 6,42 Km.

Lalu, untuk di di Kecamatan Sebatik Timur, abrasi terjadi empat desa yakni Desa Tanjung Aru abrasi seluas 1,56 Km, kemudian Desa Bukit Aru Indah, seluas 1,05 Km, Desa Sei Nyamuk, seluas 3,87 Km dan Desa Tanjung Harapan seluas 908,74 meter.

Baca Juga :  Disdikbud Gelar Temu Tari se-Kaltara di Nunukan 

“Hingga bulan Mei tahun 2023 ini kurang lebih sudah sepanjang 25 Km garis pantai yang tergerus abrasi di Pulau Sebatik, kalau untuk penyebabnya itu tidak hanya karena gelombang ekstrem, tapi penambangan pasir ilegal juga jadi faktor penyebabnya,” ungkapnya.

Terkait persoalan ini, Mulyadi menyampaikan jika pihaknya telah mengajukan proposal penanggulangan abrasi ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk rekonstruksi dan rehabilitasi.

“Kemarin itu sudah kita usulkan sekitar Rp 18 miliar ke BNPB, tapi kita disuruh tambahkan anggaran untuk sosial ekonominya, seperti untuk kelompok-kelompok nelayannya yang terdampak,” jelasnya.

Baca Juga :  Mobil Kepala BNN Nunukan Ditabrak OTK, Dites Urine Pengemudinya Positif Narkoba 

Mulyadi menyampaikan, sejumlah anggaran yang di usulkan tersebut untuk pembangunan penahan gelombang, pembuatan siring pantai, pemecah ombak, penanaman rumput lamun dan reboisasi hutan mangrove.

“Sudah kita usulkan, kalau kita kan hanya bisa mengusulkan, untuk keputusannya itu nanti dari BNPB,” pungkasnya.(*)

Reporter: Novita A.K
Editor: Ramli

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *