benuanta.co.id, TARAKAN – Kasus dugaan penipuan refund dana batalnya tiket konser Virgoun oleh salah satu Event Organizer (EO) di Tarakan masih terus bergulir di Satreskrim Polres Tarakan.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat mengadukan dana pembelian tiket konser yang batal dan tak kunjung dikembalikan oleh pihak penyelenggara acara ke Polres Tarakan pada 11 Juli 2023 lalu.
Sejauh ini kepolisian telah memeriksa beberapa saksi dari pelaporan dengan kerugian yang ditanggung korban sebesar Rp 7 juta.
“Saksi sudah kami periksa dari susunan panitia konser yang diselenggarakan oleh dream fest event itu. Harus kita dalami dulu untuk peran-perannya,” sebut Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra, Rabu (19/7/2023).
Ia melanjutkan sudah terdapat kisaran 5 panitia yang diperiksa. Sementara untuk Ketua Panitia Penyelenggara event itu diduga sudah tidak berada di Tarakan. Ditegaskan Kasat Reskrim, pihaknya juga tengah berupaya untuk melakukan identifikasi terhadap ketua penyelenggara event konser yang batal.
“Kita periksa dulu terhadap saksi-saksi yang ada di Tarakan. Kalau ketua penyelenggaranya kita pasti lakukan langkah identifikasi, masih kita lakukan penyelidikan,” lanjutnya.
Disinggung menyoal persangkaan tindak pidana sejauh ini belum dapat dilakukan oleh kepolisian. Lantaran masih harus memeriksa saksi serta mengumpulkan barang bukti dari pelaporan ini. Perwira balok tiga itu menyebutkan, belum terdapat pelapor baru dari kejadian ini.
“Pelapor baru belum ada. Informasinya ketua penyelenggaranya tidak di Tarakan juga sudah,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Benuanta, penjualan tiket konser Virgoun ini sebelumnya telah ludes sebanyak 1.700 lembar tiket. Adapun dari tiket yang terjual ini terdapat dua jenis yakni fest A dan B yang dijual dengan harga bervariatif. Tak hanya saksi dari panitia penyelenggara, saat pelaporan juga telah terdapat 7 orang saksi, berasal dari masyarakat yang dirugikan.
Seperti yang dirasakan Mega, ia menyebut EO tersebut sempat menjanjikan untuk mengembalikan uang pembelian tiket konser yang batal. Tetapi, hingga saat ini Mega tak kunjung diberikan kepastian dan oknum EO tersebut diduga sengaja menghilang.
“Syaratnya ribet. KTP, NIK juga. Tidak seribet pas beli. Kemarin kami mencoba hubungi, sudah juga sempat pasang status di sosial media. Kami langsung ke akunnya menghubungi. Tapi tidak aktif,” sebutnya.
Mega bersama kedua orang temannya menguraikan telah membeli beberapa lembar tiket dengan total kisaran Rp 2 juta rupiah. Dari penjualan tiket inipun untuk jenis tiket Fest B dijual dengan harga Rp 100 ribu, Rp. 145 ribu dan Rp 175 ribu. Sementara untuk tiket Fest A dijual dengan harga Rp 125 ribu, Rp 165 ribu dan Rp 200 ribu.
“Ya saya beli beberapa lembar tiket totalnya sekitar Rp 700an. Kalau teman-teman saya ini beda-beda lagi. Karena ada dua jenis tiket kan yang dijual,” pungkasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli