benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Ritel-ritel modern yang tersebar di seluruh Indonesia khususnya Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) diminta untuk tidak sekedar menjual produk pabrik saja.
Keberadaan jenis usaha ritel modern seperti Alfamidi dan Indomaret di daerah diharapkan mampu menjual dan mempromosikan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di wilayah Kabupaten Bulungan.
Saat dikonfirmasi, Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, keberadaan ritel modern tentu menjadi sebuah persaingan dengan kios-kios kecil ataupun pedagang yang ada di sekitar ritel modern.
“Ya kami sudah sosialisasi karena ada beberapa produk UMKM di Bulungan belum bisa terserap maksimal untuk masuk di pusat berbelanja modern, untuk itu kita kita sudah lakukan kegiatan guna menjamin dari segi higienis, keamanan, kehalalan, dan Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (SP IRT) karena itu sangat penting agar produk UMKM bisa masuk di ritel modern,” ucapnya, Ahad (16/7)
“Dengan adanya kelengkapan dokumen pendukung itu dan adanya komitmen dari pelaku UMKM, minimal ada satu etalase yang bisa menampung produk UMKM untuk dijual di ritel modern,” katanya pada benuanta.co.id.
Tak hanya itu ia juga berharap produk UMKM yang bagus jangan sampai dilupakan. Untuk produk kerupuk atau keripik saja, misalnya, jangan sampai ritel modern justru mendatangkannya dari luar kota, pasalnya Syarwani menyakini bahwa produk UMKM yang ada di Bulungan mampu bersaing dengan produk laur daerah.
“Kita disini (Bulungan) banyak sekali produk unggulan, bukan hanya pada pembuatan makanan tetapi kerajinan tangan khas kita juga sangat bagus dan layak jual,” terangnya.
Retail modern merupakan batu loncatan bagi UMKM untuk mengembangkan bisnis agar lebih siap memasuki pasar ekspor. Oleh sebab itu UMKM akan terus didorong untuk bisa cepat naik kelas masuk ke retail modern terlebih dahulu.
“Kita berharap agar produk UMKM bisa tertampung di ritel modern, guna meningkatkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli
