Rapat Bersama PPHI, Kemenag Kaltara Singgung Soal Evaluasi hingga Manasik

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Secara umum penyelenggaraan ibadah haji sudah selesai, tinggal memastikan jamaah tiba di daerah masing-masing.

Meski sudah hampir rampung, Kepala Kantor Wilayah Kementerian (Kemenag) Kaltara, H.Saifi mengatakan, perlu ada evaluasi bersama terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 H /2023 M.

Pernyataan tersebut diutarakan pada saat rapat penjemputan jamaah haji di asrama haji Balikpapan bersama PPIH Kaltara, Rabu (12/7) lalu.

Salah satu yang dinilai perlu mendapat evaluasi yakni pada penyelenggaraan manasik haji.

“Kita harus lihat lagi kurikulum yang ada. Harus ada pembaruan-pembaruan yang memang materinya kontekstual dengan kondisi terkini di Arab Saudi,” ujarnya Jumat, (14/7)

Menurutnya, materi yang disajikan harus mendapat penguatan. Sebab ia tidak memungkiri adanya tantangan yang dihadapi saat ini. Utamanya terkait pemahaman calon jamaah tentang makna dari setiap ibadah di Arab Saudi.

Baca Juga :  Enam Terobosan BPPD untuk Wilayah Perbatasan Kaltara 

“Manasik akan datang, kurikulum harus diperhatikan. Materi manasik, isi manasik, harus diteliti betul. Jika perlu, kumpulkan pemateri, dan minta supaya  mengembangkan materinya. Ini supaya yang ikut manasik mendapat pengetahuan mendalam, membekas, dan dipraktikkan saat di Arab Saudi,” jelasnya.

Selain kesiapan fisik, lanjut Saifi, kesiapan mental yang paling penting. Sebab tak sedikit jamaah haji tidak mendapatkan keutamaan berhaji saat di Arab Saudi.

“Perjalanan haji ini bukan perjalanan biasa-biasa. Kita ini tamu Allah, dipanggil oleh Allah, orang-orang yang khusus mampu jalankan haji. Tapi dalam perjalanannya, ternyata jamaah kita tidak maksimal dalam beribadah. Makanya kita harus siapkan mental jamaah kita, agar maknai berhaji itu dengan sempurna dan mendalam,” ucapnya.

Baca Juga :  Gubernur Kaltara Buka Kegiatan Kelas Pemuda dan LSM Anti Korupsi

Salah satu yang dapat dilakukan, menurut Saifi ialah. Bisa dikuatkan melalui manasik haji. “Oleh karena itu, manasik haji ini yang kita genjot, kita tekankan kepada calon jamaah haji kita. Bahwa ada makna hakiki dalam melaksanakan haji. Jangan sampai merugi karena berangkat haji tapi amaliyahnya kurang, apalagi sampai tidak dapat apa-apa karena tidak siap mental spiritualnya,” tegas Saifi.

Lebih lanjut, Saifi menaruh atensi terhadap penyelenggaraan ibadah haji. Ia tidak memungkiri masih terdapat kelemahan, meski secara umum penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar.

“Evaluasi setiap tahun ini harus komprehensif. Apalagi permasalahan yang timbul dari tahun ke tahun tidak persis sama. Jika tahun ini masalah, misalnya di transportasi, bisa saja tahun lalu dari konsumsi, atau lainnya,” ujar Saifi.

Baca Juga :  Pemprov akan Buka Lagi 8,5 Kilometer Jalan Menuju Pelabuhan Manjuaring

Oleh karena itu, ia berharap seluruh pihak terkait untuk dapat melakukan evaluasi. Mana saja yang dianggap lemah, untuk diperbaiki, sedangkan yang sudah baik dipertahankan serta ditingkatkan.

“Dari evaluasi, kita bisa antisipasi, dan siapkan juga untuk penyelenggaraan di tahun-tahun yang akan datang. Buat analisis, kenapa sampai masalah itu muncul, sampai dengan bagaimana penanganannya. Dengan begitu kita berharap tahun depan tidak terulang, dan jamaah kita terlayani dengan baik,” harap Saifi. (*)

Reporter: Ike Julianti

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *