benuanta.co.id, BULUNGAN – Usai dilaksanakan groundbreaking pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Mentarang oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 1 Maret 2023 lalu. Pengelola PLTA Mentarang yakni PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN) melaksanakan penandatanganan MoU atau kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara).
Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang mengatakan pertemuannya dengan PT KHN yang dilaksanakan di ruangannya pada Kamis, 13 Juli 2023 kemarin dan tengah membahas proses lanjutan dari PLTA Mentarang di Kabupaten Malinau.
“Jadi yang di MoU kan itu secara umum tentang memperlancar semua program kegiatan yang akan dilaksanakan di pusat kegiatan,” ujar Gubernur Zainal kepada benuanta.co.id, Kamis, 13 Juli 2023.
PLTA Mentarang sendiri masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) yang kedua yang ada di Provinsi Kaltara setelah Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) atau Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHl) yang terletak di Kecamatan Tanjung Palas Timur.
“Kita bahas itu semuanya baik itu sarana jalan, kawasan yang berdampak dan sebagainya. Karena ini PSN maka kita harus dukung 100 persen untuk kelancarannya,” sebutnya.
Pihaknya inginkan dalam rentan 6 tahun ke depan, sudah ada hasil yang dapat dinikmati dari PLTA Mentarang berupa listrik yang teralirkan ke KIPI. Pasalnya tujuan pembangunan PLTA ini untuk mendukung operasional di KIPI.
“Targetnya, Insya Allah itu 6 tahun sudah ada listrik,” ucapnya
Kata dia, jika PLTA Mentarang ini jadi maka akan memiliki bendungan yang tertinggi di Indonesia dan nomor 2 di dunia. Dimana tinggi bendungan PLTA Mentarang setinggi 200 meter.
“Yang tertinggi sekarang itu ada di Cina dan kita nomor 2 di dunia,”
Tak hanya, bendungan saja sejalan nantinya akan dibangun sutet yang melintasi Kabupaten Malinau, Tana Tidung dan Bulungan untuk menuju ke KIPI.
“Progresnya di lapangan itu masih berupa mobilisasi peralatan dan material,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa