benuanta.co.id, NUNUKAN – Sebuah video yang diunggah di sosial media memperlihatkan seorang nenek merintih menangis di Satuan Pemukiman (SP 5) Desa Sebakis, Kabupaten Nunukan. Sontak video ini turut menyita perhatian netizen karena si nenek menyampaikan keluh kesahnya selama menjadi warga transmigran.
Nenek yang bernama Put ini mengeluhkan penderitaan hidupnya selama menjadi warga transmigran, terutama janji pemerintah pusat yang tak kunjung direalisasikan seperti mendapatkan bantuan lahan usaha dan lahan plasma untuknya bisa memperbaiki taraf hidup.
Diketahui, nenek Pur berasal dari Provinsi Jawa Tengah, yang ikut progam pemerintah pusat transmigran dan yang saat itu dilepas Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya tahun 2013 silam.
Saat itu ada sekitar 496 transmigran asal Jawa Timur dan Jawa Tengah berangkat ke Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah. Di Kaltara, warga transmigran ditempatkan di kawasan yang belum berkembang seperti Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan.
“Sejak tahun 2013, seperti ini saja tidak ada perubahan,” kata nenek Pur sambil merintih menangis duduk di tanah.
Sedangkan nenek Pur tinggal bersama suami, dan tidak memiliki pekerjaan tetap hingga tak memiliki lahan untuk dijadikan kebun. ia hanya mengharapkan jika ada yang memanggil untuk bekerja barulah bekerja serabutan seperti membersihkan pekarangan rumah warga dengan sejumlah upah.
“Sudah 10 tahun lebih sampai sekarang belum mendapatkan hak lahan usaha (LU) ataupun lahan plasma, kalau bukan pak Jokowi yang ngurusin kami siapa lagi, segera diurusin,” jelasnya.
Nenek Pur juga mengatakan rombongannya yang menduduki transmigran di Nunukan suda ada dua orang yang meninggal dunia. Dia memohon sebelum presiden Jokowi pensiun atau berakhir masa jabatannya segera untuk diurus hak mereka.
“Kalau saya punya uang saya akan datang sendiri, dan memberanikan diri datang ke istana negara, karena buat makan saja tidak ada apalagi naik kapal maupun pesawat, jadi selain presiden Jokowi siapa lagi yang bisa membantu kami,” rintihnya.
Selain itu, Nia, warga transmigran mengatakan, warga transmigran sudah di janji akan dibagi lahan usaha (LU) ataupun lahan plasma, tapi sampai saat ini belum juga kunjung ada, hingga ada yang sudah meninggal dunia.
“Kita sudah 10 tahun lebih di sini, kami itu meminta kepada presiden Jokowi agar segera diurus, kasihanilah orang terlantar di sini kayak kambing yang dilepas begitu saja,” terangnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli