Posko Pengungsian Korban Kebakaran Resmi Ditutup

benuanta.co.id, Tarakan – Posko pengungsian korban bencana kebakaran RT 21 Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kecamatan Tarakan Barat resmi ditutup. Meski sudah ditutup, berbagai bantuan masih terus mengalir kepada para korban kebakaran yang terjadi sepekan lalu tersebut.

Kepala BPBD Kota Tarakan, Yonsep menjelaskan pihaknya bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat di antaranya TNI, Polri, BPBD, Kecamatan, Kelurahan, Dinas Sosial, Baznas, PMI, Relawan Tagana, Relawan PMI. Dan masih banyak yang lain.

‘’Sekalipun posko telah resmi ditutup oleh Wali Kota namun sejumlah bantuan dari masyarakat maupun instansi terus berdatangan. Berhubung SDN 019 akan digunakan sebagai kegiatan penerimaan siswa baru, maka kelas yang digunakan untuk menampung barang logistik resmi ditutup, jadi sejumlah bantuan logistik yang masih tersisa akan kami hitung kembali yang akan ditampung di gudang Kelurahan Karang Anyar Pantai, dan nantinya tinggal menunggu kebijakan dari walikota sesuai dengan kewenangannya,’’ terangnnya Kamis (6/7/2023).

Baca Juga :  Dermaga Malundung akan Modifikasi Desain

Yonsep mengatakan, segala bantuan logistik yang terikat dengan data telah dibagikan secara merata ke sejumlah korban bencana sosial kebakaran.

‘’Saya bersyukur kepada tuhan, sekalipun selama 7 hari ini masih didapatkan sejumlah warga yang kurang sehat. Namun, kami dan tim bisa menanganinya dengan baik saya bersyukur juga warga posko bencana dapat bekerja sama dengan pemerintah. Mereka telah menjaga ketentraman antara satu sama lain, dari hal tersebut saya mengucapkan terima kasih kepada sejumlah warga di pengungsian, seluruh instansi yang sudah berjerih lelah selama 7 hari,’’ ucapnnya.

Baca Juga :  Cuaca Panas dan Berkabut di Kaltara, BMKG: Kelembapan Relatif Rendah

Yonsep mengakui selama 7 hari berjalan pihaknnya menemukan sejumlah kendala saat di lapangan. Namun, dengan adanya kerja sama serta keiklasan dari seluruh pihak pemerintah dan masyarakat dan hal tersebut terbukti bahwa hingga sekarang semua berjalan dengan baik.

Dikisahkan Yonsep, saat tenda pengungsian berdiri bahwa pada Kamis, 29 Juni lalu pihaknnya kehilangan arah lantaran sejumlah warung dan rumah makan tutup lantaran bertepatan dengan hari raya Idul Adha.

‘’Kami berfikir keras, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan makan malam namun atas relasi yang dimiliki BAZNAZ, maka penyediaan makan malam sebanyak 170 kotak untuk para pengungsi dapat terpenuhi. Hal itu sangat berkesan bagi saya, bahkan saat itu SDN 019 masih sangat gelap lantaran minim penerangan. Guna menerangi posko, kami menggunakan jasa masyarakat yang memiliki sejumlah peralatan instalansi listrik,’’ bebernya.

Baca Juga :  Bukit di Gunung Amal Lama Membara

‘’Untuk donasi yang telah diberikan dari Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi, bahkan masyarakat saya ucapkan banyak terima kasih, semoga apa yang telah diberikan kepada warga kami, mendapatkan balasan yang setimpal dan rezeki  yang melimpah kepada mereka,’’ tutupnnya. (*)

Reporter : Okta Balang

Editor : Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *