benuanta.co.id, BERAU – Untuk ketiga kalinya Musyawarah Besar (Mubes) Ladong Bioq-Pebeka Kimet Dayak Kenyah etnis Uma Baha Indonesia-Malaysia di lapangan sepak bola Kampung Long Beliu berlangsung khidmat dan tertib.
Wakil Bupati Berau Gamalis mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dan pribadi mengucapkan selamat datang di Bumi Batiwakkal kepada seluruh peserta Mubes, warga Uma Baha.
“Bagi yang datang dari berbagai daerah, seperti Tarakan, Samarinda, Kutai Barat, Kutai Timur, Malaysia. Tentu ini menjadi sebuah kehormatan sekaligus kebanggaan bagi kami, Kampung Long Beliu terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan mubes ini,” ungkapnya Ahad (25/6/2023).
Gamalis berharap Mubes ini dapat menjadi ajang penguat persaudaraan antar warga Uma Baha dan bersama-sama merumuskan program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Terutama dalam upaya merawat persatuan dan kesatuan di atas keberagaman suku dan budaya di Kalimantan tercinta,” ujarnya.
Untuk itu, Gamalis berpesan kepada saudara-saudara sekalian, agar senantiasa menjalin sinergi dengan pemerintah daerah guna mendukung pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
“Dan bisa menumbuhkan partisipasi masyarakat, khususnya di basis-basis masyarakat suku Dayak Kenyah Uma Baha, khususnya di Kabupaten Berau,” ucapnya.
Wabup menilai potensi budaya yang dimiliki Kabupaten Berau kini sangat luar biasa, sehingga, masyarakat tidak lagi semata-mata ditempatkan sebagai objek pembangunan.
“Namun pula turut memegang kendali sebagai subjek utama pembangunan,” bebernya.
Sebab tidak dapat dipungkiri, menurutnya bahwa warga suku Dayak sebagai salah satu suku asli di Kabupaten Berau telah memiliki tempat tersendiri di Kabupaten Berau.
“Karenanya organisasi ini saya harapkan mampu menjadi rumah bagi segenap masyarakat Dayak Kenyah, yang dapat memfasilitasi seluruh aspirasi dari masyarakat Dayak Kenyah,” tuturnya.
Dijelaskannya melalui kesempatan yang baik tersebut pun berpesan kepada segenap pengurus agar kiranya memiliki jiwa kepemimpinan yang andal, mampu bekerja dalam kebersamaan.
“Senantiasa menjalin kekompakan dan saling memberi dukungan agar menjadi organisasi yang solid dan mampu mewujudkan cita-cita yang dicanangkan,” imbuhnya.
Termasuk besar harapannya ke depan, kolaborasi antar kebudayaan terus diperbanyak serta proses saling belajar antar kebudayaan harus menjadi suatu nilai tambah bagi masyarakat Kalimantan yang beragam.
“Dengan demikian, iklim toleransi harus terus kita rawat, sehingga kehidupan yang rukun, aman, dan sejahtera, akan mampu kita wujudkan,” pungkasnya.(*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli