Derita Atlet Tinju Jelang Pra PON di Makassar, Latihan Tak Punya Ring, Minum Air Galon Tak Ada Suplemen

benuanta.co.id, TARAKAN – Perhelatan babak kualifikasi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Makassar kian dekat, sejumlah persiapan fisik dan mental telah dipersiapkan atlet tinju dari Kalimantan Utara. Tapi sayangnya, Persatuan Tinju Amatir (Pertina) belum mendapatkan dukungan kuat dari pemerintah daerah.

Sekretaris Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Kota Tarakan, Muhammad Halif mengatakan, persiapan pra PON atlet Kota Tarakan kini mencapai 80 persen. Terdapat 7 atlet tinju yang akan dipersiapkan jelang laga Pra PON XXI di Makassar pada 22 hingga 30 Juli 2023.

“Persiapan atlet lumayan, sudah ada perkembangan, artinya, para atlet telah mempersiapkan dirinya sebaik mungkin,” ucapnya, Jumat (22/6/2023).

Minimnya alat pendukung latihan bagi atlet tinju menambah sejumlah rentetan kendala yang dihadapi saat ini, salah satunya fasilitas sasana ring tinju, akibat dari kondisi yang memprihatinkan, para atlet terpaksa melakukan latihan di lapangan bukan di atas ring tinju.

Baca Juga :  Ditahan Imbang Parma, Napoli butuh Kemenangan pada Laga Terakhir

“Seharusnya untuk latihan tinju dilaksanakan di atas ring, karena kondisi di bawah lapangan dengan di atas ring suasananya berbeda, guna memantapkan kondisi moral petinju maka diperlukan ring,” harapnya.

Halif berharap agar pemerintah dapat memperhatikan sejumlah atlet yang ada, perlu diketahui, Kota Tarakan merupakan lumbung atlet yang ada di Kalimantan Utara yang membutuhkan sejumlah fasilitas untuk mendukung para kesiapan atlet yang ada.

Sementara, pelatih tinju Pertina Kota Tarakan, Saiful mengatakan, untuk meningkatkan prestasi bagi para atlet yang akan berlaga disejumlah pertandingan, hal tersebut diperlukan Kedisiplinan dan perhatian khusus dari pemerintah.

Baca Juga :  PSSI Ungkap Alasan tak Panggil Elkan dan Ragnar Lawan China dan Jepang

“Terus terang alat aja, kami berlatih hanya menggunakan alat seadanya, maksudnya, para pengurus dari KONI maupun Pemerintah harus jeli menyikapi kondisi dan keadaan saat ini, ring tinju ada, namun tidak bisa digunakan,” bebernya.

Untuk Pra PON nantinya, ia menargetkan akan meraih juara dua. Selain itu, ia menilai potensi petinju Kota Tarakan masih belum dapat mencapai target yang ditentukan lantaran minimnya sarana dan prasarana saat latihan. Dalam keterbatasan tersebut, pihaknya tetap optimis untuk meraih juara di tiap-tiap pertandingan.

Di tengah keterbatasan, pihaknya hanya melaksanakan latihan seminggu 4 kali. Namun jika fasilitas terpenuhi, pihaknya bisa berlatih kapan saja. Saiful optimis, jika fasilitas dan sarana yang dibutuhkan untuk atlet tinju memadai, ia yakin target nasional dan internasional dapat diraih.

Baca Juga :  Ditahan Imbang Parma, Napoli butuh Kemenangan pada Laga Terakhir

“Sekalipun penuh keterbatasan, kami optimis tetap meraih juara. Ada banyak atlet junior masa depan yang telah tergabung di Pertina Tarakan. Sementara untuk pra Pekan Olah Raga Pelajar Nasional atau Pra Popnas ada satu pelajar yang sudah lolos kelas 75 kilogram. Terus terang, kami hanya minum air dari galon, tanpa ada suplemen, tidak ada bubur kacang ijo, maksudnya pihak terkait memberikan perhatian. Jika saya genjot latihan, saya takut para atlet akan terkena tipes karena kalori yang keluar dan masuk tidak seimbang,” tutupnya. (*)

Reporter: Okta Balang

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *