Tarakan akan Hadapi Deflasi, Ini Kata BPS

benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan memberikan tanggapan akan terjadinya deflasi pada bulan Juni. Deflasi ini akibat penurunan harga beberapa bahan pangan di Kota Tarakan.

Kepala BPS Tarakan, Edwin Triyoga menuturkan, jika dilihat pada Mei 2023 secara kecendrungan harga yang terpantau kemungkinan akan terjadi deflasi. Jika dibandingkan deflasi pada April sedikit tinggi untuk Tarakan karena faktor tiket pesawat.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2001 votes

“Jadi kalau kemarinkan lebaran, memang dari 0,58 persen inflasi di Tarakan bulanan itu memang tiket pesawat istilahnya andilnya 0,44 persennya dari pesawat,” jelas Edwin, Senin (5/6/2023).

Baca Juga :  Terdakwa Tipikor Pembangunan Rumah Kuliner Akui Pembangunan Tak Sesuai SOP

Ia juga menerangkan komoditas makanan dan bahan pokok dapat dikendalikan namun, untuk pesawat sendiri agak sulit di kendalikan karena pesawat merupakan milik pihak swasta. Permintaan penerbangan yang tinggi menyebabkan kenaikan harga tiket.

“Pesawat kita pantau mingguan sudah turun, untuk komoditi telur memang naik tetapi bisa saja telur inflasi. Secara umum Tarakan kalau dihitung secara total bukan inflasi tetapi deflasi,” terangnya.

Baca Juga :  Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, ASN Pemkot Tarakan Tak Ada yang Mangkir

Tambahnya, jika dilihat perdetailnya terdapat 450-an komoditas per minggunya. Jadi komoditas yang ada di pasar diukur secara rinci pasti terdapat inflasi dan deflasi namun secara umum akan terjadi deflasi.

“Lumrah karena biasanya saat bulan kemarin tinggi bulan ini kemungkinan akan lebih turun karena tidak ada kejadian apa-apa. Kemarin lebaran sembako juga terkendali stabil, cuma memang pesawat yang nggak mungkin. Dia ada momen-momennya paling tinggi biasa waktu momen lebaran, tahun baru dan natal,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Tekankan Penanganan Volume Sampah Selama Lebaran

Disinggung mengenai dampak deflasi, Edwin mengatakan pemahaman inflasi melihat fluktuasi harga bukan mahal atau murahnya. Secara umum deflasi terus juga tidak baik untuk iklim usaha.

“Deflasi terus ya jelek juga, titik temu antara pengusaha dan konsumen itu di tengah-tengah. Kondisi deflasi di Tarakan saya lihat efeknya tidak terlalu besar karena Idul Adha di minggu terakhir jadi tidak terasa jadi masih aman intinya ketersediaan barang jangan sampai terlambat itu aja,” tutupnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *