Tahun Ajaran Baru, Satpol PP Tarakan akan Razia Pelajar Nakal

benuanta.co.id, TARAKAN – Menjaga ketertiban umum di kalangan pelajar Kota Tarakan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan melaksanakan razia gabungan pada Juli 2023 mendatang.

Kepala Seksi (Kasi) Operasi (Ops) Satpol PP Kota Tarakan Marzuki mengatakan, pihaknya hanya melakukan penjaringan kepada sejumlah pelajar, guna mencegah perokok di kalangan pelajar.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1586 votes

Namun hal ini juga perlu mendapat dukungan masyarakat untuk pengawasan terhadap pelajar. Sebab Satpol PP juga keterbatasan personel dalam menjalankan pengawasan.

Baca Juga :  Jalin Ukhuwah Islamiyah, Komunitas Asik akan Gelar Baksos

“Perlu adanya laporan dari masyarakat, sehingga kami bisa datang ke lokasi yang diperkirakan sebagai tempat bolos dan berkumpul bagi pelajar yang masih mengguakan seragam,” ucapnya.

“Karena, jika pelajar bolos hal tersebut akan menganggu ketertiban umum seperti perkelahian, tawuran, balapan liar, bahkan melakukan hal yang negatif seperti merokok, minum minuman alkohol bahkan narkoba,” tambahnya.

Pada tahun ajaran baru yang akan digelar pada Juli 2023 mendatang, pihaknya akan melakukan razia gabungan terhadap pelajar dengan melibatkan Binmas Polres Tarakan (Binmas) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan.

Baca Juga :  Ini Saran Ombudsman Koreksi Layanan Mudik di Pelabuhan Malundung Tarakan

“Jika saat razia ditemukan siswa yang bolos, maka pihak sekolah yang nantinya akan melakukan penindakan. Saat ini pelajar sedang ujian sekolah, jadi kami fokuskan untuk pelajar mengikuti ujian. Jika masuk tahun ajaran baru kami akan mulai melaksanakan razia gabungan,” tegasnya.

Marzuki mengungkapkan, fenomena siswa yang merokok merupakan permasalahan sosial. Artinya permaslahan tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat serta orang tua para siswa.

Baca Juga :  Lima Angkutan Laut di Pelabuhan Malundung Sudah Uji Kelaikan  

“Percuma kami melakukan penertiban jika tidak ada dukungan dari orang tua siswa, pihak sekolah, maka diperlukan satu bahasa. Kemudian saya menghimbau kepada pedagang agar meilih dan memilah konsumen jika di bawah umur atau masih bersekolah. Namun, sisi lain kita juga tidak mengetahui sumber rokok yang mereka dapatkan, apakah ambil milik keluarganya, atau dari teman mereka yang sudah dewasa,” tutaupnya. (*)

Reporter: Okta Balang

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *